RiderTua.com – Mengenai tingkat persaingan di MotoGP saat ini, direktur teknis Yamaha Max Bartolini mengatakan, “Saat ini, level semua pembalap di MotoGP sangat tinggi. Rekor lap baru dicetak hampir setiap akhir pekan dan semua rider sangat ketat. Ah! Bencana! 0,4 hingga 0,5 detik lebih lambat. Meskipun 0,5 detik dengan 15 tikungan, itu sebenarnya gap yang sangat kecil. Semua rider berada di level yang sangat tinggi.”
Di Qatar, Fabio Quartararo memulai musim 2024 dengan finis ke-11 tertinggal 17,701 detik di belakang pemenang Pecco Bagnaia dengan rata-rata kalah 0,84 detik per lap. Dan pada balapan final musim di Barcelona, rider asal Prancis itu finis ke-11 tertinggal 10,756 detik di belakang Bagnaia dengan defisit rata-rata 0,45 detik per lap. Meski Yamaha gagal meraih podium untuk pertama kalinya di era MotoGP, angka-angka tersebut secara umum menunjukkan kemajuan Yamaha dan juga menggambarkan betapa ketatnya persaingan di MotoGP.
Max Bartolini : Di MotoGP Lebih Lambat 0,5 detik adalah ‘Bencana’
BTW, dua pembalap terbaik MotoGP 2024 adalah Jorge Martin dan Francesco Bagnaia. Dua pembalap tersebut sudah dikenal baik oleh Max Bartolini, karena insinyur asal Italia itu pernah bekerja di Ducati selama 20 tahun.
Jika membandingkan data antara duo tim pabrikan Yamaha saat ini (Quartararo dan Alex Rins) dengan data yang dikumpulkan Bagnaia dan Martin, mana yang lebih gacor? “Sulit membandingkan karena paketnya berbeda, motor Yamaha membutuhkan cara berkendara yang berbeda. Yang pasti, Fabio dan Alex sama-sama sangat berbakat karena mereka adalah pemenang balapan di MotoGP dan Fabio adalah juara dunia,” jawab Massimo Bartolini.
Bartolini menambahkan bahwa secara umum Fabio lebih bagus dalam pengereman dan mampu melaju cepat di tikungan sementara Alex lebih bagus dalam mengatur kecepatan saat keluar tikungan. Jadi keduanya sangat bagus. “Sekarang secara umum motor kami mengalami kekurangan performa, jadi kita akan terus berusaha untuk mengatasinya dan memperbaikinya. Tapi memang terkadang itu tidak mudah. Namun mereka berdua melakukan pekerjaan dengan baik,” ungkap Max.
Bagnaia melakukan kesalahan fatal dalam sprint race di Sepang, yang membuat Martin memiliki keunggulan untuk mengamankan gelar MotoGP pertamanya. Mengenai perebutan gelar musim 2024, Bartolini mengatakan, “Sejujurnya, mereka berdua pantas untuk memenangkannya. Selama 2 tahun terakhir, mereka sangat cepat. Pada akhirnya, jelas yang akan menang adalah yang membuat lebih sedikit kesalahan. Ini adalah pertarungan yang fair antara dua pembalap yang sangat-sangat bagus. Mereka bisa kembali menang di tahun-tahun berikutnya. Itu adalah pertarungan yang luar biasa.”
Selama gelaran MotoGP 2024, kamera TV sering kali menyorot pit tim pabrikan Ducati. Di dalam garasi, Gigi Dall’Igna terlihat sangat tenang dimana hal ini kontras dengan manajer tim Davide Tardozzi yang sedikit emosional. Ketika Bartolini menonton balapan yang sedang berlangsung dari dalam garasi, apakah dia bereaksi lebih seperti Tardozzi atau Dall’Igna?
“Biasanya saya cukup tenang. Kecuali mungkin untuk 2-3 lap terakhir jika kami benar-benar memiliki sesuatu yang penting untuk diperjuangkan. Secara umum, sekarang ini lebih tentang pengembangan di Yamaha. Kita menonton balapan sambil menganalisis. Jadi lebih mudah untuk tetap tenang,” jawab Max.
Sambil tersenyum Max menambahkan, “Davide Tardozzi selalu seperti itu. Saya bekerja dengan Davide selama 20 tahun, jadi dia lebih dari sekadar teman bagi saya. Gigi sangat tenang, atau setidaknya dia terlihat tenang. Tetapi menurutku Davide hanya menunjukkan kepada dunia, apa yang dipikirkan semua orang dalam dua lap terakhir ketika kita berjuang untuk sesuatu yang penting. Semoga dalam beberapa tahun ke depan, saya akan berada dalam situasi seperti mereka saat ini dan saya bisa memberi tahu media.”
