RiderTua.com – Setelah 2 tahun bersama Suzuki, Maverick Vinales pindah ke Yamaha dengan kontrak 2 tahun pada 2017. Pada tes di Valencia rider Spanyol berhasil menempati posisi teratas dan setelah memenangkan dua balapan pertama dia menang di GP Prancis usai bertarung melawan rekan setimnya sekaligus juara dunia Valentino Rossi. Usai GP Prancis, Vinales berhasil memimpin klasemen dengan selisih 17 poin. Namun dia tidak menang lagi setelah itu. Dan usai GP Australia dimana dia finis ke-3, Vinales turun ke peringkat 3 dan bertahan hingga akhir musim 2017.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Vinales mengungkapkan bahwa dia optimis bisa memenangkan gelar dunia dengan M1 yang telah dia uji pada akhir 2016. “Ketika saya bergabung dengan Yamaha, saya cepat seperti roket. Saya datang dengan gagasan yang jelas dan target yang jelas. Satu-satunya hal yang saya minta dari Yamaha adalah saya ingin menjadi juara dunia,” tegas rider berusia 29 tahun itu.
Maverick Vinales : Jika Yamaha Tidak Mengutak-atik Motornya Saya Pasti Meraih Gelar Dunia Pada 2017

Vinales merasa sudah cocok dengan set-up motor tersebut dan meminta kepada Yamaha untuk tidak mengutak-atiknya selama musim dingin. “Ketika saya pertama kalinya mengendarai Yamaha pada tes Valencia, saya langsung jatuh cinta padanya. Saya meminta mereka untuk tidak menyentuhnya. Saya menginginkan motor ini, yang merupakan motor yang ditinggalkan Jorge Lorenzo. Saya bilang ke Yamaha ‘bawa motor ini ke Qatar, dengan motor ini saya akan memenangkan gelar dunia’. Tapi ketika saya sampai di Sepang untuk menjalani tes pramusim, saya bertanya kepada mereka ‘di mana motor itu?’,” ungkap rider berjuluk Top Gun itu karena motor yang ditungganginya tidak sama seperti motor pada tes di Valencia.
Vinales menambahkan, “Saya memenangkan balapan pertama dan kedua. Lalu saya menang di Le Mans, dan itu adalah salah satu hari terbaik dalam hidupku karena saya berhasil memenangkan pertarungan melawan idola saya Valentino Rossi. Tapi di Barcelona ada perubahan besar. Saya tidak mengerti, saya sudah bilang ke mereka untuk tidak mengubah motor itu.”
Pada pertengahan musim 2021, Vinales meningggalkan Yamaha setelah berseteru sekian lama. Dia memutuskan untuk pindah ke Aprilia dan bertahan hingga musim 2024, dimana dia berhasil memenangkan 1 balapan bersama pabrikan asal Noale Italia itu. Dan untuk 2025, Vinales pindah ke KTM bersama tim satelit Tech3.
“Sekarang saya sampai pada kesimpulan bahwa ada dua sisi yakni kita menjadi penantang atau kita pergi ke sisi gelap. Kita pergi ke KTM atau ke Ducati. Di Ducati sangat sulit untuk menang. Bagaimana kita akan mengalahkan tim pabrikan? Sangat sulit, kita memiliki motor yang sama tetapi memiliki senjata yang berbeda. Jadi saya hanya punya satu pilihan, pindah ke KTM dan menjadi penantang,” pungkas Vinales.