RiderTua.com – Ducati kembali mendominasi MotoGP pada 2024. Luca Marini yang menghabiskan 3 musim pertamanya di MotoGP bersama pabrikan asal Borgo Panigale itu mengatakan, “Motor terbaik dalam sejarah. Mereka melakukan pekerjaan yang fantastis.”
Ducati memenangkan 19 dari 20 balapan utama (hanya kalah dari Aprilia di GP Amerika), 14 podium pada hari Minggu, menyapu bersih 8 besar dalam sprint race di Buriram Thailand dan meraih gelar dunia konstruktor ke-5 dan gelar dunia pembalap ke-3 berturut-turut.
Luca Marini: Tahun Depan Hanya Marc Marquez dan Pecco Bagnaia yang Bertarung untuk Menang di Setiap Balapan
Meskipun Ducati mengurangi jumlah motor di grid dari 8 menjadi 6 untuk musim 2025 dan kehilangan juara bertahan Jorge Martin yang pindah ke Aprilia, Luca Marini memperingatkan bahwa line-up pembalap tim pabrikan yang baru Francesco Bagnaia dan Marc Marquez akan membuat dominasi Ducati menjadi semakin kuat.

Ketika Marini ditanya, apakah menurutnya musim 2024 merupakan puncak supremasi Ducati di MotoGP? Pebalap asal Urbino Italia itu menjawab, “Menurut saya tidak. Dengan Pecco dan Marc bersama dalam satu tim, mereka akan saling terdorong untuk meningkatkan diri. Sebagai Honda, kami tidak akan mampu bersaing melawan Ducati tahun depan. Kami harus menunggu. Jadi target kami adalah mengalahkan pabrikan lain. Namun jika Aprilia dan KTM tidak mampu mencapai level Ducati, mereka berdua akan berjuang untuk meraih kemenangan di setiap balapan. Jadi mungkin puncaknya supremasi belum tiba.”
Keberhasilan Ducati di musim 2024 bahkan melampaui dominasi Honda di MotoGP pada 2003 ketika RC211V memenangkan 15 dari 16 putaran, dimana Valentino Rossi memimpin dengan 9 kemenangan. Loris Capirossi merupakan satu-satunya pemenang lainnya tahun itu, yang memberi Ducati kemenangan MotoGP pertamanya di Catalunya. Namun jika mengenang era 500cc, Honda berhasil menyapu bersih semua kemenangan dalam 15 balapan pada 1997.
Pertanyaannya, mungkinkah pembalap yang didukung pabrikan yakni Pecco Bagnaia, Marc Marquez, dan Fabio di Giannantonio dapat menyamai prestasi tak terkalahkan itu pada 2025?
Musim lalu, GP Amerika adalah satu-satunya grand prix di mana Desmosedici dikalahkan. Maverick Vinales (Aprilia) berhasil memenangkan balapan, Pedro Acosta (KTM) finis ke-2, dan Enea Bastianini finis ke-3 untuk Ducati. Tetapi dalam balapan ini Marc Marquez crash beberapa saat setelah memimpin karena masalah pengereman.
Pada sprint race tahun lalu, Ducati tiga kali dikalahkan oleh Aprilia dengan Vinales meraih dua kemenangan dan satu kemenangan berkat Aleix Espargaro. Tahun depan Vinales pindah ke tim Tech3 KTM sementara Espargaro memilih pensiun dan akan menjadi tes rider HRC.