RiderTua.com – Johann Zarco mengungkapkan bahwa balapan ketahanan Suzuka 8 Hours memberikan pencerahan yang membantunya mengatasi masalah mental yang dihadapi di MotoGP bersama Honda. Musim pertamanya bersama tim LCR tidak berjalan seperti yang diinginkan, tapi di paruh kedua rider asal Cannes Prancis itu mengalami kemajuan berkat perubahan mentalitas dan peningkatan RC213V.
Di pertengahan musim 2024, Zarco mulai tampil konsisten dan selalu mencetak poin dalam 9 seri terakhir berturut-turut termasuk finis ke-8 di GP Thailand yang menjadi hasil terbaik Honda musim ini.
Johann Zarco : Balapan Ketahanan Suzuka 8 Hours Membantuku Mengatasi Masalah di MotoGP
Perubahan Johann Zarco bermula ketika dia berpartisipasi dalam balapan ketahanan ikonik Suzuka 8 Hours yang digelar di Jepang. Di sana dia menyadari bahwa masalah yang dihadapinya di MotoGP tidak hanya bersumber dari motor yang kurang kompetitif melainkan juga karena pola pikirnya sendiri.

Zarco menjelaskan, “Sepanjang tahun 2024, senang rasanya bisa berkembang begitu juga dengan mentalitas saya. Menurutku itu terjadi setelah saya menguji motor untuk balapan Suzuka 8 Hours, di mana saya menyadari bahwa saya sebenarnya memiliki komentar dan masalah yang hampir sama seperti di MotoGP. Jadi saya berkata pada diri sendiri, ‘masalah apa pun yang dihadapi di MotoGP, kita juga memiliki masalah pada pola pikir kita. Kita terjebak pada perasaan dan keyakinan yang perlu dilepaskan. Lihatlah subjek itu secara berbeda’.”
Perubahan cara pandang inilah yang membantu Zarco memahami motor Honda dengan lebih baik, meskipun Honda masih sangat jauh tertinggal dari para rivalnya. “Ketika saya mulai melakukannya, saya mulai mengendarai motor dengan jauh lebih baik. Meskipun tetap dalam batasannya karena kami masih jauh tertinggal. Tetapi itulah yang memungkinkan saya membuat perbedaan besar di akhir tahun dibandingkan dengan pembalap lain,” ungkap rider berusia 33 tahun itu.
Pengalaman membalap di Suzuka 8 Hours juga mengajarkan Zarco pentingnya teknik berkendara. “Motor ketahanan dianggap sebagai motor terbaik dan saya memperkirakan motor akan jauh lebih mudah dikendarai. Faktanya, melaju kencang dengan motor apa pun tidaklah mudah dan membutuhkan teknik tertentu. Itu adalah pengingat yang baik bagi saya untuk tidak kehilangan teknik itu atau tahu bagaimana beradaptasi dengannya,” pungkas rekan setim baru rookie Somkiat Chantra itu.
Zarco mengakhiri tahun pertamanya bersama Honda sebagai pembalap terbaiknya di peringkat 17 dalam klasemen keseluruhan. Selain itu dia juga berhasil memenangkan Suzuka 8 Hours untuk Tim HRC bersama Takumi Takahashi dan Teppei Nagoe.