RiderTua.com – Jorge Martin mencetak sejarah baru dengan langsung berganti pabrikan setelah meraih gelar dunia MotoGP. Menurut Davide Brivio yang saat ini menjadi manajer tim Trackhouse Aprilia, situasi Martin ini mengingatkan pada situasi legenda Valentino Rossi pada 2003 silam.
“Jika dipikir-pikir, ada beberapa kesamaan. Karena saat itu, Valentino meninggalkan Honda saat mereka mendominasi MotoGP. Sekarang Jorge meninggalkan Ducati saat mereka mendominasi MotoGP. Jadi, siapa tahu?” ujar Brivio.
Davide Brivio : Situasi Jorge Martin dan Valentino Rossi Mirip, Apakah Ini Petanda?
Jika menilik dari sejarah MotoGP, Jorge Martin merupakan juara dunia kelas utama ke-6 yang memulai tahun berikutnya dengan pabrikan baru.
- Mike Hailwood pindah dari MV ke Honda pada 1966
- Giacomi Agostini pindah dari Yamaha ke MV pada 1976
- Marco Lucchinelli pindah dari Suzuki ke Honda pada 1982
- Eddie Lawson pindah dari Yamaha ke Honda pada 1989 lalu kembali ke Yamaha pada 1990
- Valentino Rossi pindah dari Honda ke Yamaha pada 2003
Saat itu, bahkan Honda menghalangi Rossi untuk menjajal Yamaha M1 pada tes pasca-musim 2003. Tapi legenda asal Italia itu berhasil membuktikan kemampuan dirinya. Dalam debutnya bersama Yamaha yang selama ini dipandang tidak kompetitif, dia memenangkan balapan di Welkom dan berhasil memenangkan gelar dunia pada 2004 bersama Yamaha. Dan sosok yang membawa Rossi ke Yamaha adalah Davide Brivio.

Pertanyaannya, bisakah Martin menang pada debutnya bersama Aprilia pada seri pertama musim 2025 di GP Thailand seperti yang dilakukan Rossi untuk Yamaha di Welkom? “Tentu saja sulit, tetapi mengapa tidak?” tegas Brivio.
Musim 2025 akan menjadi musim yang paling seru. Ducati diperkirakan akan semakin kuat dengan dua juara dunia dalam satu di tim pabrikan yakni dengan Pecco Bagnaia dan Marc Marquez. Namun dengan banyaknya pembalap papan atas yang tersebar di berbagai tim maka tingkat persaingan musim 2025 akan lebih seimbang.
“Ducati memiliki pondasi yang sangat bagus dengan Pecco Bagnaia dan Marc Marquez. Tentu saja mereka akan menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan. Tampaknya akan ada keseimbangan yang lebih baik karena beberapa pembalap top tersebar di beberapa pabrikan. Ini akan bagus untuk pertunjukan MotoGP,” pungkas Brivio, manajer tim asal Italia itu.