Home MotoGP Ai Ogura : Saya Bukan yang Tercepat dan Tidak Punya Bakat yang...

    Ai Ogura : Saya Bukan yang Tercepat dan Tidak Punya Bakat yang Luar Biasa Tapi Saya Bekerja Sangat Keras

    Ai Ogura
    Ai Ogura

    RiderTua.com – Ai Ogura berhasil memenangkan gelar dunia Moto2 pada 2024. Dia menjadi pembalap Jepang pertama yang memenangkan gelar dunia sejak Hiroshi Aoyama (mantan bosnya di tim Honda Team Asia) yang memenangkan Kejuaraan Dunia 250cc pada 2009. Sepanjang karirnya di Moto2 dan Moto3, Ogura berhasil memenangkan 6 grand prix, 27 podium (19 podium di kelas Moto2 dan 8 podium di Moto3) dan 6 kali pole position (5 kali di Moto2 dan 1 kali di Moto3).

    Pada 2025, Ogura naik ke MotoGP bersama tim satelit Trackhouse Aprilia. Meskipun hasil yang ditorehkannya cukup mengesankan, namun Ogura tetap rendah hati. “Saya tahu siapa saya. Saya bukan salah satu rider tercepat. Saya juga merasa bahwa saya tidak memiliki bakat yang luar biasa. Tetapi jika kita bekerja sangat keras, saya yakin kita bisa mendapatkan prestasi ini atau apa pun itu,” ujar rider berusia 23 tahun itu.

    Ai Ogura - TrackHouse
    Ai Ogura – TrackHouse

    Ai Ogura : Saya Bukan yang Tercepat dan Tidak Punya Bakat yang Luar Biasa Tapi Saya Bekerja Sangat Keras

    Motivasi Ogura untuk menjadi juara dunia semakin meningkat setelah gagal meraih gelar Moto3 pada 2020 dan kalah dari Augusto Fernandez pada perebutan gelar Moto2 pada musim 2022. “Saya hanya bermimpi untuk menjadi ‘nomor satu di dunia’. Tetapi untuk mendapatkan gelar, ini adalah yang saya inginkan sepanjang karier saya. Target terbesar dalam karier balap saya adalah meraih gelar dunia, tidak masalah apakah itu Moto3, Moto2, atau MotoGP. Jadi, setelah saya kehilangan dua kejuaraan yakni satu kali di Moto3 pada 2020 dan satu kali pada 2022 di Moto2, saya hanya bisa bermimpi tentang gelar dunia,” tegas Ogura.

    Musim 2024 tidak dimulai dengan baik oleh Ogura. Meski tertinggal banyak poin dari Sergio Garcia di awal musim, Ogura percaya pada potensinya. “Kami tahu potensi kami. Kami dapat memenangkan balapan dan meraih podium di setiap balapan jika kami bekerja dengan cara yang benar,” ungkap rekan setim baru Raul Fernandez itu.

    Kemenangannya di Catalunya menjadi titik balik Ogura. Namun kemudian dia mengalami patah tulang di Austria. “Hal positif mulai terlihat. Setelah itu, menurutku GP Misano 2 (Grand Prix Emilia-Romagna) sangat penting bagi saya. Saat itu saya masih merasakan sakit, tetapi saya memenangkan balapan dan saya dapat membuat tim termotivasi satu langkah lebih jauh. Bahkan di bagian akhir musim, kami sering naik podium dan mampu mengendalikan kejuaraan,” jelas Ogura.

    Musim 2024 ditutup dengan hasil yang sangat memuaskan berkat konsistensi penuh Ogura. “Itu bukan tahun yang sempurna, tetapi musim yang sangat menyenangkan,” pungkasnya.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini