RiderTua.com – Juara Dunia MotoGP dua kali Pecco Bagnaia gagal mempertahankan gelarnya pada 2024 setelah dikalahkan Jorge Martin dengan selisih 10 poin. Meski begitu, dengan beberapa alasan rider Italia itu memiliki peluang besar untuk merebut kembali gelar pada 2025. Tapi tentu saja, gelar tidak mudah diraih begitu saja.
Tantangan terbesar berada di sisi garasinya sendiri alias dari rekan setim barunya Marc Marquez. Keberhasilan Baby Alien dalam beradaptasi dengan Desmosedici membuahkan beberapa kemenangan dan podium dalam debutnya dengan tim Gresini pada 2024. Peringkat 3 dalam klasemen akhir, menunjukkan bahwa performa lama Marquez telah kembali dan hal ini wajib diwaspadai rival-rivalnya terutama Pecco Bagnaia.
Pecco Bagnaia Favorit Juara Dunia MotoGP 2025, Ini 5 Alasannya

Pecco Bagnaia berhasil meraih total 18 kemenangan (11 kemenangan grand prix dan 7 kemenangan sprint) pada 2024 atau setara dengan rasio kemenangan hampir 50 persen, sementara Jorge Martin hanya setengahnya atau membukukan total 10 kemenangan (3 kemenangan grand prix dan 7 kemenangan sprint). Tapi jika berbicara tentang podium, Pecco kalah dari Martin yang lebih konsisten. Martin mencatatkan 32 podium dengan hanya tiga kali DNF sedangkan Pecco meraih 26 podium dengan 8 kali DNF.
Apa Alasannya..?
Inilah 5 alasan utama Francesco Bagnaia layak difavoritkan meraih gelar dunia MotoGP pada 2025:
- Kecepatan yang luar biasa. Pecco adalah pembalap tercepat di MotoGP dalam 3 tahun terakhir. Dia juga memenangkan lebih banyak balapan dalam 3 tahun terakhir bahkan jika jumlah kemenangan Martin dan Marquez digabung sekalipun. Murid Valentino Rossi itu juga berhasil memenangkan penghargaan sebagai kualifikasi terbaik selama 3 tahun berturut-turut.
- Tangguh dalam duel. Pecco tidak hanya menunjukkan top speed dalam satu lap dan jarak tempuh, tapi dia berhasil menyempurnakan keterampilannya agar tangguh dalam berduel. Salah satu moment paling mengesankan adalah ketika Pecco berhasil memenangkan pertarungan dengan lawan terberat dari semua pembalap yakni Marc Marquez pada GP Spanyol di Jerez. Meskipun pembalap Spanyol itu masih menjadi nomor 1 dalam hal agresivitas, tapi dalam hal serangan balik dan kualitas menyerang Bagnaia sama sekali tidak kalah dengan calon rekan setimnya itu.
- Refleksi dan kesadaran diri. Setelah kehilangan gelar pada 2024, Pecco dan timnya menganalisis penyebab utama kegagalannya adalah tingkat kesalahan yang tinggi. Rider yang tinggal di Pesaro itu menyadari, dengan 8 kali DNF ini menunjukkan bahwa dia sering melampaui batas kecepatan. Namun kesalahan ini tidak disebabkan karena kurangnya daya saing atau kompetitivitas, namun karena misjudgment atau salah menilai dalam situasi tertentu. Pecco menyadari betul kelemahannya tersebut, dan pada 2025 dia akan berusaha keras untuk tampil lebih tenang dan konsisten dengan nomor #63.
- Dukungan tim yang solid. Tim pabrikan Ducati mulai dari CEO, manajer tim, teknisi, kru hingga juru masak dan pengemudi truk semua mendukung Pecco tanpa syarat. Dukungan ini akan menambah kepercayaan diri dan kekuatan mental bagi Pecco untuk kembali bertarung di level tertinggi. Meski Marquez menjadi rekan setimnya yang kuat, namun jiwa patriotisme dan kebanggaan Italia akan menjadi faktor utama yang menguntungkan Pecco.
- Kondisi teknis yang handal. Pada 2025, Pecco juga diuntungkan dengan stabilitas teknis. Michelin memutuskan tidak akan membawa ban balap generasi baru ke paddock hingga musim 2026. Ini artinya tidak akan ada perubahan besar pada performa ban. Selain itu, penghentian pengembangan mesi selama musim berjalan membuat Ducati memiliki keunggulan dalam hal teknologi. Hal ini memberi Pecco kesempatan untuk melanjutkan performa impresifnya tanpa adanya gangguan teknis yang signifikan. Baik KTM maupun Aprilia (meski dengan juara dunia Jorge Martin) tidak dapat menindaklanjuti pembaruan teknis selama musim 2025.
Melihat kekuatan Pecco Bagnaia dan kondisi yang mendukungnya, dia berpeluang besar kembali meraih gelar dunia MotoGP pada 2025. Selain itu, rival-rival kuatnya seperti Jorge Martin, Marco Bezzecchi, Enea Bastianini dan Maverick Vinales harus beradaptasi dengan situasi baru di tim dan motor baru. Satu-satunya ancaman serius bagi Pecco adalah Marc Marquez, yang telah membuktikan diri sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa di MotoGP.