Home MotoGP Maverick Vinales : Saya Sempat Berpikir Tidak Melanjutkan Karir di MotoGP

    Maverick Vinales : Saya Sempat Berpikir Tidak Melanjutkan Karir di MotoGP

    Maverick Vinales - KTM
    Maverick Vinales - KTM

    RiderTua.com – Maverick Vinales bergabung dengan Yamaha pada 2017 setelah berpisah dengan Suzuki. Selama periode 2017-2019, rider Spanyol itu meraih 8 kemenangan dan tiga kali menempati peringkat 3 dalam klasemen keseluruhan. Tapi dia sulit bertarung untuk meraih gelar dunia karena Vinales tidak cukup konsisten. Dia terkenal sebagai pembalap sensitif yang sangat tergantung pada lingkungan di sekitarnya untuk bisa tampil optimal.

    Pada 2021 hubungan Vinales dengan Yamaha memburuk. Ditambah lagi dengan performa M1 yang mulai menurun dan rekan setimnya Fabio Quartararo yang terlalu dominan. Vinales merasa suaranya tidak dihargai lagi oleh Yamaha dan dia merasa tidak bisa menonjolkan diri di tim. Rider berjuluk Top Gun itu merasa tidak akan bisa meraih mimpinya menjadi juara dunia karena keadaan yang berada di luar kendalinya.

    Maverick Vinales : Saya Sempat Berpikir Tidak Melanjutkan Karir di MotoGP

    Maverick Vinales - KTM
    Maverick Vinales – KTM

    Maverick Vinales menjelaskan, “Saya bangun pukul 6 pagi, berlatih, bekerja, melakukan segalanya untuk olahraga ini. Dan mereka merenggut impian kita dan malah mengkritik kita. Itu sangat menyakitkan karena tidak semuanya bisa kita kendalikan. Itu bagian terburuknya. Di depan media ketika saya mengatakan itu salah tim, mereka malah menyebut saya pengecut. Akhirnya saya sampai pada satu titik dimana saya tidak peduli dan tidak ingin berbicara lagi, saya hanya ingin pulang.”

    Keputusan besar pun harus Vinales ambil. Di pertengahan musim 2021 ketika perseteruannya dan Yamaha semakin panas, dia memilih bergabung dengan Aprilia. Apakah saat itu Vinales sempat berpikir untuk mengakhiri kariernya di MotoGP? “Saya tidak ingin melanjutkan. Rasanya tidak masuk akal bagi saya karena saya tidak dapat menemukan alasannya. Saya berpikir, ‘jika saya di sini untuk menjadi seperti ini, saya tidak ingin berada di sini,” jawab juara dunia Moto3 2013 itu.

    Vinales merasa bahwa masukannya tidak ada nilainya di mata Yamaha. Namun di sisi lain, dia juga mengakui bahwa dia tidak memiliki kekuatan untuk meperjuangkan keinginannya di Yamaha. “Saya merasa tidak memiliki cukup kekuatan untuk mengatakan, ‘saya menginginkan ini dan itu saja, titik’. Itu benar-benar membuat saya frustrasi karena saya tahu betul bahwa saya seharusnya dapat mencapai impian saya dan saya tidak melakukannya karena keadaan lain, bukan karena sesuatu yang berada dalam kendali saya. Itu menyakitkan dan sangat sulit untuk diterima,” imbuh Vinales.

    Di Aprilia, Vinales mengaku bisa menikmati balapan lagi dan merasa nyaman bekerja dengan tim dan rekan setimnya Aleix Espargaro. Namun dia tidak sesukses saat bersama Yamaha. Selama 3 tahun bersama pabrikan asal Noale, Vinales hanya menempati peringkat 11 dan dua kali berada di peringkat 7 dalam klasemen keseluruhan. Rider berusia 29 tahun itu hanya satu kali merayakan kemenangan dengan RS-GP yakni di balapan utama di GP Amerika (COTA) pada 2024. Meski secara personal Vinales nyaman dengan tim Aprilia, namun dia semakin tidak puas dengan motornya.

    Pada 2025, Vinales akan memulai babak baru dengan tim Tech3 KTM dan menjadi rekan setim Enea Bastianini.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini