RiderTua.com – Dalam episode kedua film dokumenter Ducati tentang Pecco Bagnaia ‘Dream On: Ducati dan Bagnaia’s Pursuit to Glory’, mengungkap cerita di balik GP Malaysia yang penuh drama dan menguras emosi. Di saat yang sama, Valencia yang merupakan tempat berlangsungnya gelaran MotoGP final musim 2024 dilanda banjir bandang dengan banyak korban jiwa serta menyebabkan fasilitas sirkuit Ricardo Tormo rusak parah.
Bencana ini menjadi isu utama selama balapan di Sepang. Bagnaia menegaskan bahwa dirinya tidak setuju jika final musim tetap digelar di Valencia, dengan alasan keselamatan dan rasa empati kepada para korban. “Mereka gila jika tetap menggelar balapan di Valencia. Saya tidak akan membalap di Valencia bahkan jika itu harus mengorbankan target akhir saya untuk memenangkan gelar dunia,” tegas rider pabrikan Ducati itu. Pada akhirnya balapan final musim digelar di Barcelona, meskipun sebenarnya Pecco lebih memilih Qatar.
Pecco Bagnaia : Kaki Saya Hampir Dilindas Martin
Pecco Bagnaia berhasil meraih pole position di GP Malaysia. Namun rider asal Turin Italia itu crash dalam sprint race sehingga rivalnya dalam perebutan gelar Jorge Martin semakin unggul di puncak klasemen. Bagnaia mengakui kesalahannya. “Jorge adalah yang terbaik, dia menang, titik. Besok adalah hari lain, kita lihat saja nanti. Jika semuanya berjalan sesuai takdir, maka biarlah begitu adanya. Dia tidak pernah jatuh, aku sering terjatuh. Itulah kenyataannya,” ungkap rider berusia 27 tahun itu.

Karena Bagnaia crash dalam sprint, Martin mendapatkan match point pertamanya dalam perebutan gelar pada race hari Minggu. Dalam race utama terjadi crash massal di tikungan pertama yang membuat balapan dibatalkan. Sejak awal balapan, Martin menunjukkan keagresifannya bahkan motornya hampir melindas kaki Bagnaia. “Jika kaki saya berada di bawah maka kaki saya pasti akan patah,” ujar murid Valentino Rossi itu sambil melihat monitor TV di dalam garasi.
Kemudian Davide Tardozzi (Manajer tim Lenovo) kembali memotivasinya, “Dia akan bersikap keras terhadap kamu, jadi kamu juga harus bersikap keras juga.”
Setelah balapan dimulai lagi, Martin dan Bagnaia terlibat duel di lap-lap pertama. Akhirnya suami Domizia itu berhasil keluar sebagai pemenang dan mencatatkan kemenangan ke-10 nya musim ini. Dengan nada ironis, Bagnaia mengatakan, “Saya yang meraih kemenangan terbanyak tapi tidak bisa memimpin klasemen, itu rekor baru.”
Kisah Francesco Bagnaia yang dituangkan dalam film dokumenter ini tidak hanya berbicara tentang kecepatan dan kemenangan tapi juga keberanian untuk mengambil sikap.