RiderTua.com – Menurut Livio Suppo, duet Marc Marquez dan Pecco Bagnaia di tim pabrikan Ducati merupakan ‘the dream team’ yang akan sangat sulit dikalahkan musim depan. Namun keberadaan dua juara dunia sekaligus dua pembalap yang sangat kompetitif dalam satu tim tidak akan mudah dikelola dan menjadi tantangan berat dari sisi manajemen.
Suppo yang pernah menahkodai Ducati hingga akhir tahun 2010 dan memenangkan gelar dunia MotoGP bersama Casey Stoner pada 2017 mengatakan, “Mereka adalah dua pembalap yang sangat kuat dan itu akan sangat bergantung pada keseimbangan dalam tim. Pembalap seperti Marc Marquez juga sangat karismatik, jadi Ducati harus pandai mengelola agar tidak membuat Pecco Bagnaia merasa tersisihkan dengan adanya Marc.”
Livio Suppo : Dengan Kehadiran Marquez, Ducati Harus Berhati-hati Agar Bagnaia Tidak Merasa Tersisihkan
Livio Suppo yang kini menjadi konsultan balap di tim Italtrans Moto2 sejak awal tahun 2024 menambahkan, “Di sisi lain, Pecco Bagnaia memenangkan dua Gelar Dunia berturut-turut dan kehilangan gelar tahun ini meskipun menang jauh lebih banyak ketimbang sang Juara Dunia Jorge Martin. Namun, ini berarti bahwa dia sangat cepat. Jika Pecco belajar untuk lebih sedikit membuat kesalahan maka dia akan sangat sulit dikalahkan. Jadi, ini bukan tim yang mudah dikelola tetapi jelas sangat kuat.”

Tahun depan Marquez dan Bagnaia akan menunggangi motor dengan spesifikasi yang sama yakni Desmosedici GP25 terbaru, sehingga membuka peluang pertarungan sengit antara keduanya. Sebagai informasi, kemenangan pertama Bagnaia di MotoGP diraih dalam pertarungan ‘head to head’ melawan Marquez di Aragon pada 2021. Tetapi saat itu, Bagnaia berada pada tahap awal bersama Ducati untuk mendominasi kejuaraan dan Honda mulai mengalami penurunan performa. Sejak saat itu, secara teknis Bagnaia selalu unggul atas Marquez yang akhirnya meninggalkan Honda untuk pindah ke tim Gresini Ducati pada 2024 meskipun hanya menunggangi Desmosedici yang berusia satu tahun.
Marquez adalah satu-satunya pembalap GP23 yang mampu secara konsisten menantang podium dan satu-satunya yang berhasil memenangkan balapan dengan motor tersebut, sementara Bagnaia dan Martin mendominasi musim ini dengan GP24 terbaru.
Dengan keberadaan Marquez di tim pabrikan, muncul pertanyaan apakah dia dapat kembali mendominasi seperti yang telah ditunjukkannya di masa lalu? Namun, Suppo yang merupakan manajer tim Repsol Honda selama Marquez meraih empat gelar dunia MotoGP menyangsikan hal itu.
Suppo menjelaskan, “Saya tidak yakin dia akan mampu mendominasi seperti yang dia lakukan, misalnya seperti pada 2014 ketika dia memenangkan 10 balapan pertama. Dia pasti akan menjadi salah satu penantang utama, seperti yang sudah terjadi tahun ini. Namun dengan pembalap seperti Pecco yang meskipun tidak memenangkan gelar tetapi memenangkan 11 balapan, jelas hal itu tidak akan mudah.”
Tahun depan, Ducati hanya menurunkan 6 Desmosidici dan kehilangan dua pembalap top yang sangat kuat yakni Jorge Martin dan Enea Bastianini. Jadi perubahan ini akan menjadi peluang bagi tim lain untuk bersaing memperebutkan podium.
“Di atas kertas, tampaknya peringkat pertama dan kedua sudah ditentukan. Tim pabrikan Ducati benar-benar akan mendominasi musim tahun depan,” pungkas Suppo.