RiderTua.com – Kedatangan Marc Marquez ke Ducati diprediksi bakalan menjadi ‘pemicu’ perubahan besar-besaran bagi MotoGP secara keseluruhan terutama bagi rekan setim barunya Pecco Bagnaia. Bagnaia berhasil memenangkan gelar dunia dua kali berturut-turut, mengakhiri penantian 15 tahun pabrikan asal Borgo Panigale itu tanpa gelar. Namun kehadiran Marquez sebagai juara dunia 8 kali akan menjadi tantangan berat mengingat ini adalah kesempatan terakhirnya untuk meraih kembalo gelar dunia.
“Pecco Bagnaia adalah juara dunia dua kali dan memimpin garasi Ducati selama beberapa tahun terakhir. Tiba-tiba muncul ‘duri besar’ di sisi garasinya. Marquez jelas ingin menguasai garasi Ducati,” ujar Michael Laverty dari TNT Sports.
Pengamat : Marc Marquez Ingin Pegang Kendali Penuh Garasi Ducati
Suzi Perry sepakat akan pendapat Laverty. “Marc bersikap ramah kepada Pecco baik dalam konferensi pers maupun di trek. Tapi tidak untuk tahun depan,” tegasnya.
Sylvain Guintoli menambahkan, “Tidak akan semudah itu. Ini akan menjadi persaingan yang sangat ketat. Satu-satunya keuntungan Pecco tidak memiliki #1 tahun depan adalah jika dia dikalahkan oleh Marc, dia tidak akan kehilangan gelar dunia dari rekan setimnya.”
Neil Hodgson menyoroti performa luar biasa dari Marc Marquez tahun ini. Sebagai perbandingan, dengan GP23 atau Desmosedici yang berusia satu tahun Marquez berhasil meraih 20 podium. Sedangkan pembalap GP23 lain seperti Alex Marquez, Marco Bezzecchi, dan Fabio di Giannantonio hanya meraih dua podium.
Yang jadi sorotan, tahun depan Marquez akan menunggangi motor yang setara alias sama dengan Bagnaia. Baby Alien menghabiskan musim 2024 untuk berjuang meraih gelar dunia hingga beberapa balapan terakhir dengan motor yang berusia satu tahun.
Kedatangannya di tim pabrikan juga akan menjadi tantangan berat bagi para petinggi Ducati. Filosofi mereka untuk tidak menerapkan ‘team order’ di antara 8 pembalap mereka dalam dua musim terakhir, akan diuji oleh ambisi besar Marquez yang selalu ingin menang.
