Home MotoGP Dua Momen Sulit bagi Jorge Martin di Ducati

    Dua Momen Sulit bagi Jorge Martin di Ducati

    Jorge Martin
    Jorge Martin

    RiderTua.com – Dua momen sulit bagi Jorge Martin adalah kecelakaan di Portugal dan keputusan Ducati memilih Bastianini ke tim pabrikan. Sementara di MotoGP 2025, Marquez, dipromosikan ke tim pabrikan Ducati, Marc tetap menunjukkan kelasnya meski harus takluk dari Martin yang tampil gemilang musim ini. Jorge Martin berhasil mencetak sejarah bersama tim satelit Prima Pramac dengan meraih gelar juara dunia MotoGP. Sebuah kisah luar biasa yang tak hanya mengangkat nama Martin, tetapi juga mempertegas peran penting tim independen di tengah persaingan kelas dunia. Namun, akhir musim ini terasa sedikit pahit bagi tim Pramac. Tahun depan, mereka harus melepaskan status sebagai pengguna Ducati dan menjadi pelanggan Yamaha. Martin sendiri telah memutuskan untuk melanjutkan kariernya bersama Aprilia.

    Dua Momen Sulit bagi Jorge Martin di Ducati

    Pecco Bagnaia - Jorge Martin - Enea Bastianini
    Pecco Bagnaia – Jorge Martin – Enea Bastianini

    Di tengah suasana perpisahan ini, Fonsi Nieto, Direktur Performa Rider di tim Pramac, dengan penuh antusias menceritakan perjalanan menakjubkan yang mereka lalui bersama Martin. Kesuksesan ini tak lepas dari dedikasi tim, performa Martin, serta dukungan solid dari Ducati yang menunjukkan sportivitas tinggi sepanjang musim.

    Kesuksesan Jorge Martin meraih gelar juara dunia tak lepas dari kontribusi besar Ducati. Meskipun berada di tim satelit, Martin tidak menghadapi hambatan berarti dari pabrikan asal Italia tersebut. Justru sebaliknya, Ducati memberikan kebebasan penuh bagi Pramac untuk bersinar. Berbagai pihak sempat menduga akan ada “gangguan tak terduga” di balapan terakhir, namun dugaan itu terbukti keliru.

    Ketangguhan Martin sepanjang musim juga menjadi kunci utama. Secara mental dan fisik, ia mampu mengungguli lawan tangguh seperti Pecco Bagnaia, yang merupakan juara dunia MotoGP dua musim sebelumnya. Tim Pramac pun layak mendapatkan apresiasi besar karena tetap solid meski dihadapkan pada tekanan besar, terutama ketika isu perpindahan Martin ke tim lain mencuat di pertengahan musim.

    Tentang Marc Marquez dan Enea Bastianini

    Dua momen paling sulit dalam perjalanan ini adalah ketika Martin mengalami kecelakaan di Portugal dan saat Enea Bastianini dipromosikan ke tim pabrikan Ducati. Keputusan tersebut sempat membuat banyak pihak bertanya-tanya mengapa Ducati lebih memilih Bastianini ketimbang Martin yang tampil sangat impresif.

    Kisah Marc Marquez di MotoGP 2024 tak kalah menarik. Setelah resmi bergabung dengan tim pabrikan Ducati menggantikan posisi yang semula diharapkan untuk Martin, Marquez kembali menunjukkan kemampuannya yang luar biasa. Dengan pengalaman delapan gelar dunia, Marquez tetap menjadi ancaman serius bagi lawan-lawannya, termasuk Martin yang akhirnya berhasil mengalahkannya di musim ini.

    Keberadaan Marquez di Ducati memberikan dampak besar, terutama melalui data telemetri yang dibagikannya di berbagai garasi Ducati. Meskipun motor yang digunakan Marquez sedikit berbeda dengan milik Martin, gaya balapnya yang agresif menjadi pelajaran berharga. Beberapa teknisi bahkan terkesima dengan kemampuannya mengendalikan motor di tikungan ekstrem, seolah-olah ia mengemudi mobil dengan ABS di tengah hujan.

    Kesuksesan Jorge Martin mengalahkan nama-nama besar seperti Marquez dan Bagnaia membuktikan bahwa kombinasi kerja keras, strategi tim, dan mentalitas juara mampu menghasilkan kejayaan yang luar biasa. Kini, dengan Martin yang berpindah ke Aprilia dan Pramac bersiap menghadapi tantangan bersama Yamaha, MotoGP 2025 akan menjadi babak baru yang penuh kejutan.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini