RiderTua.com – Jorge Martin yakin bahwa Ducati mungkin menyesal tidak mengontraknya untuk tim pabrikan setelah memenangkan gelar. Jorge Martin, nama yang kini melekat dengan gelar juara dunia MotoGP 2024, membawa cerita penuh perjuangan dan keberanian. Kemenangan ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga mengubah dinamika kompetisi di paddock, khususnya hubungan dengan Ducati. Setelah melewati musim yang penuh tantangan, Martin kini menjadi sosok yang mencuri perhatian dunia balap motor.
Jorge Martin: Ducati Menyesal Tidak Mengontraknya Setelah Memenangkan Gelar

Penolakan yang Mengubah Segalanya
Kisah ini dimulai pada pertengahan musim 2023, saat Ducati membuat keputusan besar untuk merekrut Marc Marquez ke tim pabrikan mereka untuk dua musim ke depan. Keputusan tersebut mengesampingkan peluang Martin untuk bergabung dengan tim utama Ducati, meskipun ia telah menunjukkan potensi besar. Akibatnya, Martin memutuskan menerima tawaran Aprilia, yang mengubah arah kariernya secara dramatis.
Lima bulan kemudian, Martin berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP, mengukir namanya di jajaran para juara. Kesuksesan ini tampaknya menjadi momen yang membuat pihak Ducati mungkin menyesali keputusan mereka, terutama melihat Martin kini mengenakan #1, simbol prestasinya sebagai juara dunia.

Gelar Juara yang Menginspirasi
Kemenangan Martin di seri terakhir di Barcelona pada 17 November 2024 adalah klimaks dari musim yang penuh perjuangan. Ia menggambarkan gelar ini sebagai pencapaian terbesar dalam hidupnya, buah dari impian masa kecil yang akhirnya terwujud. Sejak kecil, ia bermimpi menjadi juara MotoGP, melengkapi gelar Moto3 yang pernah ia raih sebelumnya.
Musim ini penuh dengan pelajaran berharga, terutama setelah kegagalannya di musim 2023. Martin percaya pengalaman tersebut membentuknya menjadi pembalap yang lebih kuat. Ia mengakui bahwa persaingan ketat dengan rival seperti Pecco Bagnaia, Marc Marquez, dan Enea Bastianini memaksanya untuk memberikan yang terbaik di setiap balapan.
Tantangan dan Dukungan yang Tak Sama
Meski bersaing ketat, Martin merasa bahwa dukungan yang diterimanya tidak sebanding dengan apa yang diperoleh Pecco sebagai pembalap utama Ducati. Sebagai pembalap satelit, ia harus berjuang dengan sumber daya yang lebih terbatas. Namun, ia tetap mengapresiasi sikap Ducati yang tidak menghalanginya dalam perburuan gelar hingga akhir musim.

Babak Baru Bersama Aprilia
Musim 2025 akan menjadi awal baru bagi Martin. Ia akan memimpin tim pabrikan Aprilia, sebuah keputusan yang lahir dari keyakinan bahwa di sanalah ia akan menemukan kebahagiaan. Meski ia mengakui bahwa Aprilia bukanlah pilihan pertama, ia percaya pada potensi tim ini untuk memberikan hasil yang baik, terutama dengan semangat dan kerja keras yang mereka tunjukkan.
Martin kini bersiap menghadapi tantangan baru bersama Aprilia, membawa pengalaman dan gelar juaranya untuk menciptakan sejarah baru di lintasan MotoGP.