Home MotoGP Livio Suppo : Marc dan Bagnaia Harus Dikelola dengan Cermat, Keputusan Honda...

    Livio Suppo : Marc dan Bagnaia Harus Dikelola dengan Cermat, Keputusan Honda yang Merugikan!

    Livio Suppo
    Livio Suppo

    RiderTua.com – Livio Suppo, mantan manajer tim ternama yang pernah mengabdi di Ducati, Honda, dan Suzuki, membagikan pandangannya tentang dinamika MotoGP 2024. Dengan pengalamannya sebagai salah satu sosok di balik kesuksesan Marc Marquez di Honda antara 2013 hingga 2017, Suppo memberikan analisis tajam tentang kondisi terkini di Ducati dan tantangan berat yang kini dihadapi Honda.

    Marc Marquez dan Pecco Bagnaia: Duo yang Harus Dikelola dengan Cermat

    Kedatangan Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati untuk musim 2024 membawa harapan besar, sekaligus tantangan dalam mengelola hubungan internal tim. Suppo menyoroti pentingnya keseimbangan antara dua pembalap utama mereka, Marquez dan Pecco Bagnaia. Sebagai juara dua kali dan mantan pemegang gelar dunia 2022, Bagnaia masih menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan, meskipun kehilangan gelar musim ini setelah memenangkan 11 balapan.

    Namun, Suppo memperingatkan bahwa keberadaan Marquez yang karismatik bisa memengaruhi dinamika tim jika tidak dikelola dengan bijak. Bagi Ducati, menjaga Bagnaia agar tidak merasa diabaikan akan menjadi kunci dalam memastikan keharmonisan tim dan mempertahankan performa puncak kedua pembalap.

    Marc Marquez - Pecco Bagnaia
    Marc Marquez – Pecco Bagnaia

    Tantangan Ducati dan Potensi di MotoGP 2024

    Meskipun banyak yang berharap Marquez akan mendominasi dengan Desmosedici GP25, Suppo meragukan ia dapat mengulang kejayaan tahun 2014 ketika memenangkan sepuluh balapan berturut-turut. Marquez mungkin menjadi salah satu penantang utama, tetapi dengan persaingan ketat dari Bagnaia dan pembalap lainnya, dominasi absolut akan sulit dicapai.

    Keputusan Ducati untuk mengurangi jumlah motornya di grid dari delapan menjadi enam juga membawa dampak strategis. Langkah ini, menurut Suppo, bisa membuka peluang bagi tim-tim lain untuk bersaing di podium, terutama dengan pengurangan kekuatan dari tim satelit Ducati.

    Joan Mir - Luca Marini - Repsol Honda
    Joan Mir – Luca Marini – Repsol Honda

    Honda: Dari Kejayaan ke Krisis

    Di sisi lain, Honda menghadapi situasi yang sangat sulit. Keputusan-keputusan strategis di masa lalu, menurut Suppo, kini mulai menunjukkan dampak negatifnya (merugikan). Setelah kehilangan Marquez, ikon tim selama satu dekade terakhir, Honda harus berjuang keras untuk memulihkan reputasinya.

    Keterpurukan Honda tidak hanya terlihat dari performa di lintasan, tetapi juga dari kehilangan dua sponsor besar mereka, Red Bull dan Repsol. Kepergian dua merek multinasional ini menjadi indikasi bahwa kepercayaan terhadap proyek olahraga HRC semakin memudar.

    Suppo menggambarkan situasi ini sebagai konsekuensi dari kurangnya inovasi dan adaptasi Honda dalam menghadapi perubahan dinamika MotoGP modern. Kini, tanpa Marquez dan dengan hilangnya dukungan besar, Honda harus menemukan cara untuk bangkit kembali di tengah persaingan yang semakin ketat.

    Masa Depan MotoGP 2024

    Musim 2024 akan menjadi tahun penuh tantangan, baik bagi Ducati yang harus mengelola dua bintang utamanya, maupun bagi Honda yang berjuang memulihkan kepercayaan dan kompetitivitasnya. Apakah Marquez dapat kembali mendominasi, atau justru Bagnaia yang membuktikan dirinya sebagai pembalap utama Ducati? Sementara itu, Honda harus menjawab pertanyaan besar tentang arah masa depannya.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini