RiderTua.com – MotoGP musim 2024 menjadi tantangan besar bagi Alex Rins bersama Yamaha. Pembalap yang menorehkan 6 kemenangan Grand Prix itu hanya mampu meraih 31 poin sepanjang musim dan hanya berada di peringkat 18 dalam klasemen akhir. Salah satu masalah utama yang dihadapi Rins adalah kesulitan pada sistem pengereman Yamaha M1, yang menurutnya belum berhasil diatasi sepanjang musim.
Setelah balapan di Barcelona, Rins mengungkapkan bahwa pihak Yamaha meminta maaf kepadanya atas kegagalan dalam memperbaiki masalah pengereman tersebut.
Alex Rins Bongkar Masalah Yamaha : Bartolini dan Meregalli Minta Maaf
“Jika harus memilih satu hal, Yamaha harus memperbaiki pengereman dan entry corner. Tahun ini mereka tidak mampu memberikan motor yang kompetitif di area ini. Selama balapan, saya selalu kesulitan dengan kurangnya kontak belakang saat pengereman. Akibatnya, saya sering melebar atau merusak ban depan karena terlalu panas,” ujar Alex Rins usai tes pasca-musim di Barcelona.
Rins mengaku sempat berdiskusi dengan Max Bartolini (Direktur Teknis Yamaha) dan Massimo Meregalli (Manajer Tim Yamaha) setelah balapan. “Mereka meminta maaf kepada saya atas situasi ini. Saya cukup tenang karena mereka sudah bekerja keras untuk memperbaikinya, tetapi ada juga hal lain yang harus ditingkatkan seperti power mesin dan elektronik,” tambah rider Spanyol itu.
Tes Pasca-Musim : Harapan Baru?
Yamaha menjalani hari yang sibuk pada tes hari Selasa di Barcelona, dengan mencoba berbagai komponen baru termasuk mesin dan sasis terbaru. Alex Rins merasa puas dengan sasis baru yang memberikan peningkatan kecil pada kecepatan di tikungan. “Sasis baru ini memungkinkan saya menahan kecepatan lebih baik di tengah tikungan. Namun untuk pengereman, peningkatannya sangat kecil,” jelas mantan pembalap Suzuki MotoGP itu.
Meski mesin baru Yamaha menawarkan tenaga lebih besar di lintasan lurus dan keluar tikungan, Rins mengungkapkan bahwa performa mesin ini masih belum cocok dengan gaya balapnya. “Mesin ini cukup agresif dan banyak spinning, jadi kami perlu menyesuaikan elektroniknya. Namun karena waktu terbatas, kami belum bisa bekerja banyak pada elektronik. Fokus utama adalah mesin dan sasis baru,” jelas Rins.
Rins mengakui bahwa Yamaha telah mencoba beberapa hal untuk meningkatkan performa, tetapi perubahan besar masih jauh dari harapan. “Setelah berdiskusi dengan insinyur, mereka bilang perubahan ini mungkin hanya sekitar 5-10 persen. Saya berharap bisa mencoba konfigurasi mesin lain di masa mendatang,” pungkas rider berusia 29 tahun itu.
Dalam tes di Barcelona, Yamaha mengalami meningkatan yang cukup signifikan. Secara mengejutkan, Fabio Quartararo menjadi pembalap tercepat ke-2 hanya terpaut 0,3 detik dari Alex Marquez yang menjadi yang tercepat dalam tes. Sementara Rins menempati posisi ke-8.
Rins berharap Yamaha mampu memberikan solusi yang lebih signifikan untuk musim 2025. Permintaan maaf Yamaha menjadi tanda bahwa mereka sadar akan kekurangan motor, namun pembuktian sejati adalah saat Rins kembali ke lintasan dengan motor yang benar-benar kompetitif. Semua mata kini tertuju pada langkah Yamaha selanjutnya di MotoGP.
