RiderTua.com – Enea Bastianini mengalami crash dalam tes di Barcelona pada hari Selasa. Insiden ini terjadi saat sesi sore dan mengakibatkan motor RC16 miliknya hancur total. Manajer tim Tech3 KTM Nicolas Goyon, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap kejadian ini. “Enea seharusnya fokus memahami motor terlebih dahulu sebelum mencoba tampil cepat. Jelas, dia tidak mengikuti rencana yang sudah ditetapkan,” tegas Goyon setelah insiden tersebut.
Kekesalan Goyon bukan tanpa alasan karena tes pramusim MotoGP memiliki nilai strategis tinggi, terutama dalam kompetisi dengan investasi besar seperti ini. Waktu pengujian sangat terbatas, sementara data yang diperoleh dari sesi ini bisa menjadi kunci pengembangan motor dan menentukan keberhasilan tim selama musim berlangsung.

Enea Bastianini Crash, Manajer Tim Tech3 Kesal : RC16 Hancur Rencana Tes Jadi Berantakan
Lebih lanjut Nicolas Goyon menjelaskan, “Tes ini adalah kesempatan langka untuk memahami bagaimana motor kami dibandingkan dengan pesaing atau bahkan sesama anggota tim dalam kondisi yang serupa. Kami ingin memanfaatkan momen ini untuk melihat kekuatan dan kelemahan kami di trek. Hal ini sangat penting, terutama karena baik Enea maupun Maverick (Vinales) masih dalam proses adaptasi dengan RC16.”
Hanya beberapa saat setelah Goyon berbicara tentang pentingnya tes ini, Bastianini kehilangan kendali di tikungan 5 dan terjatuh. Sebelum crash, rider Italai itu baru saja mencatat perbaikan waktu, naik dari posisi ke-19 ke posisi ke-15 setelah menyelesaikan 43 lap.
Crash tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan besar pada RC16, tetapi juga mengganggu jadwal tes yang telah dirancang dengan cermat. Meski begitu, Bastianini dapat melanjutkan tes menggunakan motor pengganti setelah sempat mengalami penundaan.
Proses Adaptasi yang Tidak Mudah
Tech3-KTM yang akan meninggalkan nama GASGAS pada musim depan, mengandalkan duet pembalap berpengalaman dengan Enea Bastianini dan Maverick Vinales untuk MotoGP musim 2025. Namun, seperti yang diungkapkan Goyon, adaptasi dengan RC16 memerlukan waktu. “Bahkan pembalap sekelas Marc Marquez pun membutuhkan beberapa balapan untuk memahami motor barunya. Hal ini membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang terstruktur,” jelas Goyon.
Meskipun insiden ini menjadi pengingat akan risiko di MotoGP, Tech3-KTM tetap optimistis dengan potensi timnya. Dengan fokus pada pengumpulan data dan pembelajaran, tim berharap kedua pembalapnya dapat memberikan hasil maksimal saat musim dimulai.
Crash horor Bastianini di tes MotoGP Barcelona menjadi sorotan, tetapi juga menggarisbawahi tantangan besar dalam proses adaptasi pembalap dengan motor baru. Dengan sisa waktu pengujian yang terbatas, Tech3-KTM harus bekerja keras untuk memastikan kesiapan penuh menghadapi musim MotoGP 2024.