RiderTua.com – Sprint MotoGP Barcelona berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan oleh Pedro Acosta. Rookie tim GASGAS Tech3 itu harus mengakhiri balapan setelah hanya melewati dua tikungan akibat kontak dengan Marc Marquez yang menyebabkan kerusakan parah pada fairing depan motornya.
Acosta start dari posisi ke-6 dan berada di posisi ke-5 saat memasuki tikungan ketiga. Namun, insiden dengan Marquez di tikungan cepat itu menghancurkan peluangnya. “Kami sudah membuat kemajuan yang baik sepanjang akhir pekan dan kompetitif. Tapi, saya hanya sempat melewati dua tikungan,” keluh pembalap asal Murcia Spanyol itu.
Pedro Acosta : Fairing Hancur Akibat Kontak dengan Marc Marquez
Di tikungan ketiga, Marc Marquez mencoba menyalip dari luar. Saat memotong jalur di depan Acosta, bagian depan motor KTM RC16 milik Acosta menabrak roda belakang Marquez dan menyebabkan fairing motornya hancur. “Saya berada di depan, tidak melihat siapa pun hingga Marc datang. Dia masuk tikungan seolah-olah tidak ada pembalap lain di sana,” ungkap Acosta.
Meski enggan menyalahkan Marquez sepenuhnya, Acosta merasa manuver tersebut tidak perlu dilakukan pada awal balapan. “Ini baru tikungan ketiga di lap pertama, tidak ada urgensi untuk membalap seperti itu,” tegas rider berjuluk Hiu Mazarron itu.

Pendapat yang Berbeda tentang Jalur Balap
Sementara itu pengamat MotoGP sekaligus calon kepala stewards Simon Crafar mengamati bahwa tikungan ketiga di Catalunya memungkinkan dua jalur berbeda. Namun, Acosta tidak setuju dengan pernyataan Simon. “Saya berada di depan, benar-benar ada di depan. Dia mampu menambah kecepatan di tikungan kedua, tetapi saya masih di sana. Dia menyalip saya, menutup racing line dan saya menabraknya. Tetapi saya tidak mungkin melihatnya karena dia datang dari sisi luar. Bagi saya, situasinya sama seperti insiden antara Alex Marquez dan Pecco Bagnaia di Aragon,” jelas Acosta.
Meski kecewa, Acosta tetap optimis untuk balapan utama pada hari Minggu. “Semua kemungkinan masih ada untuk saya. Saya merasa punya kecepatan bagus dan bisa tampil kuat. Target saya sederhana, setidaknya menyelesaikan balapan,” tegasnya.
Balapan terakhir musim ini menjadi krusial bagi Acosta. Dia sedang berjuang mempertahankan peringkat 5 di klasemen akhir MotoGP, dengan unggul tipis 2 poin atas calon rekan setimnya Brad Binder.
Insiden dengan Marc Marquez menjadi pelajaran penting bagi Pedro Acosta, yang masih terus menunjukkan potensinya sebagai salah satu pembalap muda berbakat di MotoGP. Balapan utama pada hari Minggu di sirkuit Montmelo Catalunya akan menjadi momen penentuan baginya untuk mengakhiri musim dengan catatan positif.