RiderTua.com – Pecco Bagnaia memulai balapan final musim di Barcelona dengan penuh percaya diri. Meskipun mengalami crash mengejutkan saat sesi latihan pagi, pembalap Ducati Lenovo itu berhasil merebut posisi terdepan di sesi kualifikasi MotoGP Catalunya. Hal ini menunjukkan dominasinya di sirkuit yang penuh tantangan.
Bagnaia sempat merasa kesulitan pada awal sesi hari Jumat. Dia memulai FP1 dengan hati-hati di lintasan yang dingin dan berada di posisi ke-7. Namun tak lama setelah sesi itu, rider Italia itu menunjukkan keteguhan mentalnya. Pada sesi latihan start, dia mengalami insiden tak terduga. Di akhir lintasan lurusan panjang, Pecco hampir terjatuh setelah akselerasi yang tidak sempurna. Di titik pengereman, Maverick Vinales melaju sangat cepat di sisi kirinya dan membuatnya terkejut, sehingga dia secara insting menarik tuas rem dengan tekanan yang tinggi dan akhirnya terjatuh.
Pecco Bagnaia Percaya Diri : Jika Bisa Memilih, Saya Tukar Posisi dengan Jorge Martin

Kemudian Francesco Bagnaia menjelaskan insiden tersebut tanpa menyalahkan siapa pun. “Situasinya aneh. Saya memulai dari sisi kanan dan jauh lebih lambat setelah start yang buruk. Lalu, saya mendengar suara motor yang mendekat, saya kira itu akan lewat di kanan saya. Tapi Vinales justru lewat di kiri saya dengan kecepatan penuh, dan saya merasa terkejut. Saya menambah tekanan rem dan tiba-tiba saya terjatuh,” ungkap murid Valentino Rossi itu.
Setelah crash, Bagnaia bangkit dan segera menemukan kembali ritme balapnya. Dalam sesi latihan berdurasi 1 jam, dia tampil impresif, selalu berada di posisi 10 besar, dan akhirnya mencatatkan waktu tercepat hari itu. “Saya sangat puas dengan bagaimana hari Jumat berjalan. Target utamanya adalah berada di posisi teratas di hari pertama, dan itu tercapai meskipun kondisi sulit,” ujar pembalap berusia 27 tahun ini.
Bagnaia juga menambahkan bahwa dia belum sepenuhnya mengeluarkan potensi terbaiknya. “Beberapa pembalap yang cepat juga mencoba ban depan hard, namun saya belum sempat mencobanya. Jika kondisi memungkinkan, saya pasti ingin mencoba itu,” imbuh rekan setim Enea Bastianini itu.
Saat berbicara tentang persaingan gelar juara melawan Jorge Martin, Bagnaia menunjukkan empati terhadap rivalnya itu. Martin yang sempat terlihat lebih tegang di trek, mengakhiri hari Jumat di posisi ke-5. Rider Pramac itu terlihat menghadapi tekanan berat menjelang balapan terakhir. “Jorge juga tampil baik hari ini. Di situasi seperti ini, rasanya memang berbeda. Saya pernah mengalaminya dan bisa sangat mengerti perasaannya. Jika saya bisa memilih, saya pasti akan menukar posisi dengannya,” pungkas Pecco.
Dengan selisih 24 poin di belakang Martin, Bagnaia memiliki misi besar di balapan final yakni meraih kemenangan ganda di Barcelona. Jika Pecco berhasil memenangkan sprint race pada hari Sabtu, maka keputusan gelar juara dunia MotoGP 2024 akan ditentukan pada main race terakhir musim ini. Bagnaia yang tampil sangat tenang dan terkendali di Barcelona, siap untuk melangkah lebih jauh dan meraih gelar juara ketiganya.