RiderTua.com – Marc Marquez membuat gebrakan besar di dunia MotoGP dengan keputusannya untuk meninggalkan Honda, pabrikan yang telah mengantarkannya meraih banyak kesuksesan, demi bergabung dengan tim Ducati Gresini. Setelah lebih dari satu dekade bersama Honda yang identik dengan sayap emas, Marquez kini memilih tantangan baru bersama Ducati, terutama setelah cedera berat yang ia alami pada 2020. Langkah ini juga menjadi pertanyaan bagi penggemar dan pengamat: mampukah ia bersaing memperebutkan gelar juara dunia kembali? Bersama Ducati, ia ingin mengincar gelar dunia kesembilan, karena bagi Marquez, kombinasi motor terbaik dan keberanian adalah kunci kemenangan.
Marquez Dulu dan Sekarang
Musim ini, Marquez berhasil menunjukkan performa mengesankan dengan Desmosedici GP23-nya, menarik perhatian banyak pengamat MotoGP. Meski baru menjalani tahun pertamanya dengan motor Ducati ini, ia telah memukau banyak pihak dengan gaya balapnya yang agresif dan cepat beradaptasi. Setelah menyelesaikan balapan terakhirnya di Barcelona, Marquez akhirnya akan mengenakan seragam merah Ducati dan mencoba motor resmi pabrikan tersebut. Tiga kemenangan di musim 2024 sudah ia raih, dan ia berpotensi menutup musim ini dengan posisi ketiga klasemen. Sejak debutnya di kelas utama pada 2013 hingga 2019, Marquez terbiasa mendominasi dan meraih gelar.

Namun, cedera parah di Jerez, empat kali operasi pada lengannya, dan masalah diplopia yang berulang membuat Marquez harus menurunkan ekspektasinya. Dengan Ducati, ia berharap bisa kembali ke masa-masa kejayaannya, meskipun usia mulai menjadi faktor yang tak bisa diabaikan. Marquez menyadari bahwa dirinya yang berusia 19 tahun dulu memiliki kepercayaan diri yang jauh lebih tinggi.
Dalam wawancara bersama Manuel Pecino, Marquez mengungkapkan betapa sulitnya kembali mendominasi MotoGP seperti masa lalu. Ia merasa berada di level yang mirip dengan 2019, tetapi dengan kekuatan yang berbeda. Jika dulu ia mengandalkan kecepatan murni, kini ia memiliki lebih banyak pengalaman. Menurutnya, strategi balapan kini menjadi lebih penting; tanpa kecepatan, semua perhitungan strategi menjadi sia-sia. Namun, jika kecepatan itu ada, otomatis kemampuan untuk mengatur ritme dan konsistensi menjadi jauh lebih mudah.
Bersama Ducati Mengincar Gelar Juara Dunia

Perjalanan Marquez dengan Ducati tampaknya berjalan mulus sejak awal, seolah ada ikatan yang langsung terbentuk antara dirinya dengan Desmosedici. Namun, adaptasi ini baru permulaan, masih ada ruang untuk terus meningkatkan performa. Selama musim ini, Marquez terus belajar cara terbaik menunggangi motor Ducati, menyesuaikan diri, bahkan mengubah setelan motor untuk mendekatkan diri pada hasil maksimal.
Dengan bergabung di tim pabrikan, pekerjaan Marquez sebagai pebalap sekaligus teknisi akan semakin intensif, semuanya berujung pada satu tujuan: gelar juara dunia. Ia telah mengorbankan banyak hal demi memperpanjang karier balapnya, terus mencari motivasi dan semangat untuk kembali bersaing di puncak. Marquez tak ingin hanya menjadi nama di papan tengah, ia ingin membuktikan diri bahwa kariernya belum berakhir, bahkan bisa menciptakan momen kebangkitan. Gelar juara dunia akan menjadi puncak kesuksesan bagi Marquez, sebuah bukti nyata bahwa ia kembali hidup dan siap mengukir sejarah baru di MotoGP.