Home MotoGP Perbedaan Antara GP24 Milik Jorge Martin dan Pecco Bagnaia: Beda karena Permintaan...

    Perbedaan Antara GP24 Milik Jorge Martin dan Pecco Bagnaia: Beda karena Permintaan Masing-masing Pembalap

    Pecco Bagnaia - Jorge Martin
    Pecco Bagnaia - Jorge Martin

    RiderTua.com – Gelar Dunia MotoGP 2024 sudah pasti akan dimenangkan oleh pembalap Ducati GP24. Jorge Martin dan Pecco Bagnaia sama-sama dibekali motor Desmosedici spek pabrikan terbaru yang akan digunakan bertarung dalam perebutan gelar pada balapan final di Barcelona.

    Pada musim 2024, Ducati tampil paling dominan sebagai pabrikan tersukses di era modern. Sejauh ini, pabrikan asal Bologna itu memenangkan semua seri kecuali 1 dari 19 grand prix (GP Amerika dimenangkan Vinales/Aprilia) yang digelar pada 2024, dengan 15 kemenangan di antaranya diraih oleh pembalap dengan motor GP24. Tahun ini, Ducati dipastikan akan menyapu bersih gelar di kelas utama. Setelah sukses merayakan gelar dunia konstruktor dan tim di MotoGP, sebentar lagi mereka juga akan meraih gelar dunia pembalap untuk tahun ketiga berturut-turut, meskipun mungkin bukan dari tim pabrikan melainkan dari tim satelit/Pramac.

    Perbedaan Antara GP24 Milik Jorge Martin dan Pecco Bagnaia

    Menjelang final musim GP Barcelona, Jorge Martin dan Pecco Bagnaia terpaut 24 poin. Namun Bagnaia berhasil memenangkan 10 grand prix sedangkan Martin hanya 3. Ducati mengklaim akan memberikan dukungan yang sama untuk kedua pembalap, bahkan mengakhiri pengembangan GP24 di paruh kedua musim untuk memastikan persaingan yang fair untuk penentuan gelar dunia. Namun, ada perbedaan kecil pada motor kedua pebalap.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Pecco Bagnaia - Jorge Martin
    Pecco Bagnaia – Jorge Martin

    Michael Laverty dari TNT Sport mengatakan, “Sesuai preferensi pribadi, jika melihat sekilas kita dapat melihat Pecco Bagnaia lebih menyukai garpu yang lama. Stroke-nya lebih pendek dan tabung yang lebih pendek di bagian atas. Sedangkan Jorge Martin mungkin menggunakan 45 mm. Jadi itu preferensi pribadi dalam hal geometri yang merata dan berdasarkan tinggi pembalap.”

    “Jika melihat bodi aero, keduanya mirip alias identik. Ada dua versi, tetapi Pecco dan Jorge memilih yang serupa dengan saluran downwash karena keduanya berfungsi. Mesinnya juga identik. ECU, kami tahu dari sisi kejuaraan, semuanya sama untuk setiap tim di jalur pit ini,” imbuh Laverty.

    Di Sepang akhir pekan lalu, Francesco Bagnaia mengatakan bahwa dia kembali menggunakan garpu depan yang lama yang pernah dipakainya pada hari Jumat di GP Spanyol dan tidak mengganti motornya sejak saat itu.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Perbedaan terbesar antara keduanya, seperti yang ditunjukkan Laverty adalah dukungan teknis di dalam garasi tim pabrikan dan Pramac. “Perbedaan utama muncul saat teknisi menyambungkan ke motor. Jadi saat kita melihat data yang dikumpulkan dari motor MotoGP, ada potensiometer di setiap komponen. Jika menarik tuas kopling. Jika kita menarik, tuas rem, data itu terekam. Ada begitu banyak saluran,” jelas Laverty.

    Michael Laverty menambahkan bahwa mereka benar-benar dapat membuat saluran sendiri, jadi saat mendapatkan platform inersia yang memiliki sudut kemiringan cepat misalnya, mesin berputar sedikit cepat. “Kita dapat melakukan referensi silang saluran tersebut dan saat itulah teknisi berperan. Jika kita melihat bagian belakang garasi pada balapan jarak jauh, kita dapat melihat ada 10 hingga 20 teknisi Ducati, dibandingkan dengan tim satelit yang hanya memiliki beberapa teknisi berkualitas tetapi tidak memiliki tingkat dukungan yang sama. Dan di situlah perbedaannya berdasarkan penghitungan angka.”

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini