RiderTua.com – Setelah berhasil meraih podium di Sepang, Enea Bastianini justru dilanda rasa kecewa yang tak terduga. Meski berdiri di peringkat ketiga pada akhir balapan utama, ia tak sepenuhnya puas. Alih-alih menikmati hasil podium yang diraihnya, Bastianini merasa frustasi karena tak mampu bersaing ketat dengan dua rivalnya….Pecco Bagnaia dan Jorge Martín….untuk perebutan posisi pertama di Grand Prix Malaysia. Rasa frustrasi itu menjadi semakin dalam ketika menyadari bahwa dirinya tertinggal lebih dari 10 detik dari sang pemenang balapan.
Bastianini menduduki posisi ketiga setelah Marc Marquez terjatuh di tengah balapan. Momen itu memberinya secercah harapan di klasemen sementara, dengan hanya terpaut satu poin dari Marquez jelang putaran terakhir musim ini di Barcelona. Namun, ia merasa kecewa karena tak mampu menunjukkan performa terbaiknya di Sepang, lintasan yang sebenarnya menjadi salah satu favoritnya.
Enea Bastianini Bersiap Hadapi Barcelona dengan Tekad Kuat
Sepanjang akhir pekan di Malaysia, Bastianini berjuang keras untuk menaklukkan masalah yang menghantui motornya. Ia mengakui bahwa kecepatan motornya menurun drastis saat memasuki tikungan, membuatnya kesulitan untuk tampil optimal. Meski sempat berharap untuk memperbaiki performa pada sesi pemanasan Minggu pagi, hasilnya tak sesuai ekspektasi. Satu-satunya hal positif bagi Bastianini adalah keberuntungan yang menghampirinya akibat jatuhnya Marquez, namun di luar itu, ia merasa penampilannya jauh dari kata memuaskan.
Kini, kesempatan baru menanti di Catalunya, Barcelona. Putaran akhir MotoGP 2024 ini tak lagi diadakan di Valencia, seperti yang sudah menjadi tradisi, melainkan dipindahkan ke Barcelona sebagai bentuk solidaritas atas dampak bencana banjir di Valencia. Perubahan ini membawa harapan sekaligus tantangan baru bagi Bastianini. Ia melihat ajang di Catalunya sebagai kesempatan emas untuk menebus kesalahannya di Catalunya pada awal musim, di mana ia finis di urutan ke-18 setelah terkena penalti 32 detik.
Namun, tantangan Bastianini semakin berat karena balapan penutup di Barcelona dianggap memberikan keuntungan bagi Marquez. Catalunya adalah kota yang dekat dengan Marquez secara emosional, dan bagi Bastianini, ini bisa memberi motivasi lebih bagi rival asal Spanyol itu dalam perebutan podium ketiga di klasemen. Bastianini menyadari betul bahwa ia harus tampil jauh lebih kuat dibandingkan balapan Barcelona sebelumnya, di mana ia harus menjalani penalti yang memperlambat lajunya.
Berharap Saingi Marquez untuk Posisi Ketiga di Klasemen MotoGP
Meski begitu, Marquez tak sepenuhnya merasa diuntungkan dengan balapan di Circuit de Barcelona-Catalunya. Bagi Marquez, trek ini justru menjadi salah satu lintasan yang paling menantang, selain Sepang, yang juga menguji ketangguhan fisik dan mentalnya. Tantangan ini membuka peluang bagi Bastianini untuk menampilkan performa yang lebih baik dan menutup musim dengan posisi yang membanggakan.
Di sisi lain, Bastianini juga sempat menyampaikan rasa simpatinya atas perpindahan lokasi final dari Valencia. Baginya, secara etis, balapan di Valencia mungkin terasa lebih tepat mengingat bencana besar yang menimpa kota itu. Namun, dengan fokus penuh pada balapan terakhir, Bastianini tetap bertekad untuk memberikan performa terbaiknya, memastikan persaingan yang ketat dalam perebutan posisi ketiga di klasemen. Ajang balapan di Catalunya ini pun menjadi penentu akhir bagi Bastianini. Ia siap mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menantang Marquez dan menutup musim dengan prestasi terbaik.
