Home MotoGP Alasan Jorge Martin Memilih Ban Medium, Bukan Soft Seperti Pecco: Bisa Tertinggal...

    Alasan Jorge Martin Memilih Ban Medium, Bukan Soft Seperti Pecco: Bisa Tertinggal Sekebon!

    Pecco Bagnaia - Jorge Martin
    Pecco Bagnaia - Jorge Martin

    RiderTua.com – Jorge Martin, yang dikenal dengan julukan ‘Martinator,’ tampil luar biasa di Sepang, Malaysia, dengan berhasil mengamankan posisi kedua yang krusial. Keberhasilan ini membuatnya hanya kehilangan lima poin dari pesaing utamanya, Pecco Bagnaia, dan memberikan Martin peluang besar untuk memastikan gelar di balapan Sprint berikutnya. Sebuah perjalanan panjang menuju impian menjadi juara dunia, setelah gagal meraihnya tahun lalu di Cheste, kini mendekat dengan gemilang.

    Akhir pekan itu adalah tantangan besar bagi Martin, melalui sesi kualifikasi yang menegangkan, dua balapan penuh ketegangan, dan tiga sesi latihan yang menguras energi. Namun, hasilnya tidak sia-sia. Di hari Sabtu, Martin menyaksikan Bagnaia tergelincir di Tikungan 9 lap ketiga, membuka jalan bagi kemenangan Martin di Sprint. Sementara di balapan utama, Bagnaia bangkit dengan performa terbaiknya, mengamankan posisi pertama. Martin, meski harus menahan ego, tetap konsisten di posisi kedua, memastikan ia tetap memimpin dengan keunggulan 24 poin saat menuju Barcelona, dengan total 37 poin masih diperebutkan.

    Alasan Jorge Martin Memilih Ban Medium, Bukan Soft Seperti Pecco

    Jorge Martin
    Jorge Martin

    Salah satu keputusan penting yang diambil Martin di Malaysia adalah pilihannya untuk menggunakan ban medium, alih-alih ban lunak seperti yang digunakan Bagnaia. Martin merasa bahwa ban medium lebih sesuai dengan gaya membalapnya dan mampu mengimbanginya sepanjang balapan. Sementara Bagnaia mungkin lebih agresif dengan ban lunaknya, Martin percaya bahwa ban medium justru memberinya keunggulan konsistensi untuk tetap dekat dengan Bagnaia tanpa risiko kehilangan kecepatan signifikan. Terlebih lagi, kondisi cuaca yang berbeda antara hari Sabtu dan Minggu dengan suhu aspal lebih tinggi membuatnya yakin bahwa ban medium adalah pilihan paling tepat.

    Namun, keputusan ini bukan tanpa risiko. Martin menyadari bahwa dirinya satu-satunya pembalap yang memilih ban medium, keputusan yang pada awalnya menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Namun, seiring balapan berjalan, ia mulai merasakan bahwa pilihannya berbuah hasil. Dengan ban medium, ia berhasil mengatasi tantangan yang mungkin akan membuatnya tertinggal jauh jika menggunakan ban lunak (10 detik).

    Di lintasan, duel antara Martin dan Bagnaia pun berlangsung sengit, di mana keduanya bertarung tanpa kenal takut. Keduanya terlibat dalam momen-momen menegangkan, termasuk ketika Martin merasa perlu menjaga keseimbangannya untuk menghindari bahaya yang bisa terjadi saat persaingan terlalu dekat. Martin tahu bahwa setiap detik sangat berarti dalam balapan ini, terutama ketika melihat Marc Marquez di belakangnya yang juga menekan dengan gigih.

    Pada akhirnya, Martin tetap fokus pada tujuannya. Ia melihat bahwa dengan dasar yang dimilikinya kini, ia mampu menghadapi Bagnaia di setiap lintasan. Bagi Martin, meski Bagnaia masih tampil dominan, ia percaya diri bahwa persaingan akan diputuskan di momen akhir. Dan apa pun hasilnya, Martin merasa terhormat untuk tetap berada di jalur ini hingga akhir, mengejar impian nomor satu yang selalu ia idamkan.

    BTW: Dari 22 pembalap yang memakai kombinasi medium-medium ada 5 pembalap dan sisanya soft-medium

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini