RiderTua.com – Johann Zarco berhasil lolos ke Q2 dan menempati posisi ke-11 di grid start GP Malaysia. Namun rider LCR Honda itu gagal finis dalam sprint 10 lap hari Sabtu. Pada awal balapan hari Minggu, bahkan dia sempat berada di posisi ke-9. Tetapi menjelang pertengahan balapan, setelah duel sengit dia harus melepaskan Marco Bezzecchi dan kemudian juga Augusto Fernandez.
Pembalap berusia 34 tahun itu finis di posisi ke-11 dengan mencetak 5 poin, tertinggal 25,625 detik dari pemenang Pecco Bagnaia tapi unggul 3 detik dari rekannya Luca Marini yang finis ke-15. Sekali lagi dia berhasil menunjukkan balapan yang sangat kuat dan sekali lagi menjadi pembalap Honda terbaik di lintasan.
Johann Zarco : Duel Sengit Melawan Marco Bezzecchi
Johann Zarco mengatakan, “Saya senang karena saya tidak melakukan kesalahan apa pun. Itu hanya masalah kecil di tikungan ke-7. Di situlah Marco Bezzecchi mulai menyerang saya. Tepat di titik yang sama ketika saya pikir saya mungkin bisa mengejar Vinales. Tapi itu tidak mungkin. Pertarungan melawan Bezzecchi sangat keren. Kemudian Augusto juga menyalip saya. Sejak saat itu saya mengalami masalah dengan cengkeraman di sisi roda belakang. Tikungan 5 dan 12 adalah titik paling kritis di lintasan dalam hal getaran selama akhir pekan, tetapi saya mengendalikannya dengan cukup baik dalam balapan.”

Rekan setim Takaaki Nakagami itu menambahkan bahwa awal balapan berjalan baik dan terasa luar biasa karena Zarco bisa mengendalikan semuanya. “Saya ingin merasakan kendali itu sejak Sabtu, untuk memastikan bahwa saya bisa melewati jarak tersebut dan saya berhasil. Oke, saya tidak bisa mendapatkan kecepatan lebih, tetapi saya bisa mengendalikan motor dengan lebih baik. Itu membantu saya setidaknya untuk setengah jarak balapan. Ketika kita menginginkan lebih, sering kali saat itulah ban mulai aus. Tetapi menurutku saya mengendalikan motor dengan cukup baik di awal,” jelas rider berusia 34 tahun itu.

Tapi Zarco tidak punya tenaga lagi untuk melakukan serangan menjelang lap terakhir balapan. “Pada lap terakhir saya khawatir Aleix Espargaro bisa mengejar saya, tetapi dia sendiri juga punya masalah (Aleix disalip oleh Marc Marquez). Saya sangat bersemangat di akhir, tetapi mungkin itu karena stres. Saya berada di pososo ke-11 dan tidak ingin kehilangan posisi lagi. Saya tidak bisa menyerang Augusto yang berada di depan saya, saya tidak bisa berbuat apa-apa dan kemudian kehilangan waktu. Tetapi itulah yang terjadi di Malaysia. Pada akhirnya, sebagian besar pembalap berada dalam situasi itu. Tetapi seperti yang saya katakan, saya sangat senang,” pungkas Zarco.