RiderTua.com – Gigi Dall’Igna memuji cara Pecco Bagnaia meraih kemenangan di GP Thailand yang membuat perebutan gelar dunia MotoGP musim 2024 tetap hidup. Menjelang GP Malaysia akhir pekan ini, rider pabrikan Ducati memiliki defisit 17 poin dari pemimpin klasemen Jorge Martin. Namun juara bertahan itu mampu mengendalikan balapan di sirkuit Chang Buriram untuk terus menekan rivalnya dari tim Pramac itu.
Gigi Dall’Igna menjelaskan, “Kami mencatat kemenangan ke-9 musim ini untuk Pecco yang tangguh dan yang terbaik secara pribadi. Itu menunjukkan semua tentang daya saing Kejuaraan tahun ini. Dia sama sekali tidak melakukan kesalahan dalam balapan yang sangat sulit dalam kondisi hujan deras dan di lintasan basah setelah latihan selama dua hari dalam kondisi kering.”
“Pecco Bagnaia menciptakan sebuah mahakarya, juga berkat kerja keras tim usai sesi pemanasan sehingga berhasil mempertahankan persaingan kejuaraan dunia yang paling menegangkan. Dia mengelola balapan dengan sangat baik, menunggu saat yang tepat untuk menyalip, mengambil risiko besar untuk melawan serangan balik para rivalnya. Ini benar-benar hal yang harus dilakukan seorang juara dunia,” imbuh General manajer Ducati Corse itu.
Gigi Dall’Igna : Pecco Bagnaia Menciptakan Sebuah Mahakarya
Gigi Dall’Igna menambahkan bahwa baik secara teknis maupun psikologis Pecco Bagnaia tetap bersemangat dalam balapan yang sulit dan paling sengit. Selain itu rider asal Turin Italia itu harus menghindari kesalahan apa pun dan berupaya keras untuk menang guna memulihkan poin, dimana hal itu tidak dapat dielakkan terutama dalam cuaca seperti hari Minggu.

Insinyur jenius asal Italia itu mengatakan, “Pecco keluar dari sana dengan kelegaan yang meluluhkan hati dan kesadaran baru yang jauh melampaui beberapa poin yang diperoleh, yang sangat berharga dalam hal apa pun. Itu adalah keyakinan, yang memang tidak pernah benar-benar pudar, untuk dapat berjuang seperti ini hingga akhir dengan kekuatan dan tekad yang sama.”
Dall’Igna mengatakan bahwa dengan kata lain, ini adalah kemenangan karakter dan kebanggaan yang sangat mendalam dan penuh makna, yang lebih penting bagi moral ketimbang klasemen. “Martin tampil solid dan konsisten. Hal ini menegaskan bahwa pada bagiannya, seberapa besar dia matang dan tumbuh dalam pikirannya, dia tahu kapan harus menghindari mengambil risiko yang tidak perlu yang tidak berarti menjadi kurang cepat atau tidak berusaha untuk menang. Dia memang sangat tangguh, tetapi kami tahu ini,” imbuhnya.
Dall’Igna melanjutkan bahwa Jorge Martin juga mampu menggabungkan keyakinannya, yaitu sekarang dia dapat meraih gelar dengan kemampuan untuk mengoptimalkan setiap balapan, memanfaatkannya sebaik mungkin, seperti yang telah dilakukannya di balapan baru-baru ini. “Semua ini meyakinkan kami bahwa ini akan menjadi akhir yang lebih semarak dan spektakuler, dan menjalani balapan dengan penuh sportivitas, satu-satunya yang dapat memberikan rasa kemenangan yang autentik,” imbuh insinyur berusia 59 tahun itu.
Mengenai kesuksesan yang diraih Ducati di semua kejuaraan dunia balap motor musim ini, Dall’Igna menegaskan, “Kami sukses meraih serangkaian keberhasilan pekan lalu, dengan memenangkan gelar konstruktor di SBK dan SSP serta gelar pembalap Supersport. Di Thailand, kami sukses merayakan gelar dunia Tim MotoGP. Saya bangga dengan kerja keras kami dan semangat tim yang mengonsolidasikannya, terima kasih sepenuh hati untuk tim dalam segala hal, kepada semua anggota keluarganya di rumah dan di lintasan.”
“Pikiran pertama saya tertuju pada mereka. Posisi dalam sprint race di Thailand adalah cara terbaik untuk mengingat kembali gelar dunia konstruktor yang berhasil kami amankan. 8 Ducati semuanya berada di 8 teratas, itu luar biasa! Tidak ada kata-kata untuk ini,” pungkas Dal”Igna.