Home MotoGP Tahun Depan, Pembalap Lain Harus Siapkan Teropong untuk Melihat Marc Marquez yang...

    Tahun Depan, Pembalap Lain Harus Siapkan Teropong untuk Melihat Marc Marquez yang Semakin Ngacir Gak Kelihatan di Depan

    Marc Marquez
    Marc Marquez

    RiderTua.com – Tahun depan, pembalap lain harus siapkan teropong untuk melihat Marc Marquez yang jauh melesat di depan meninggalkan lawan-lawannya (semakin gak kelihatan). Manuel Pecino memberikan analisis tajamnya terhadap Sprint Race di Grand Prix Thailand, di mana Jorge Martin berhasil memperlebar jarak poin keunggulannya atas Pecco Bagnaia dengan selisih 22 poin. Pecino mengupas balapan kali ini dengan lima poin utama yang ia sebut sebagai kunci dari jalannya pertandingan.

    Pecino menyebut bahwa poin pertama adalah bukti kekuatan mental Jorge Martin. Meskipun memulai balapan dari posisi kelima, Martin tetap melaju tanpa ragu. Situasi ini, menurut Pecino, menjadi pukulan psikologis yang cukup berat bagi Bagnaia yang kesulitan mengejarnya. Pada poin kedua, Pecino memuji kecerdikan Enea Bastianini yang tampil tak hanya tangguh namun juga lihai dalam strategi di lintasan. Sedangkan poin ketiga, Pecino menyoroti keunggulan GP24 yang membuat Ducati semakin sulit ditandingi, terutama oleh pebalap Honda seperti Marc Marquez yang kerap kesulitan mengimbanginya.

    Tahun Depan, Pembalap Lain Harus Siapkan Teropong untuk Mengamati Marc Marquez

    Pecino juga menyoroti momen mendebarkan di balapan ketika Martin hampir saja melanggar batas lintasan yang bisa berujung penalti long-lap. Jika penalti tersebut terjadi, seluruh usahanya mungkin akan sia-sia. Lalu, ia mengakhiri dengan kisah Pedro Acosta yang mengalami insiden. Dari sebelas balapan terakhir, Acosta hanya berhasil finis di empat, sebuah statistik yang memperlihatkan betapa sulitnya balapan untuk dirinya. Bagi Pecino, Acosta tampaknya memaksakan langkah terlalu besar hingga akhirnya tak dapat dikendalikan, mengingat motornya belum mampu memberikan performa maksimal.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Marc Marquez - Pecco Bagnaia
    Marc Marquez – Pecco Bagnaia

    Kesenjangan Evolusi Ducati dan Yamaha yang Makin Jauh

    Selain membahas jalannya balapan, Pecino juga membandingkan perkembangan Ducati dan Yamaha sejak 2019. Menurutnya, Ducati telah meningkatkan performa mereka hingga 2,278 detik, sedangkan Yamaha hanya berhasil memperbaiki diri sebesar 0,311 detik. Baginya, Yamaha butuh “keajaiban” untuk mengejar ketertinggalan tersebut, bahkan dengan semua konsesi yang ada, perbedaan 1,9 detik hampir mustahil untuk dikejar hingga akhir regulasi ini. Pecino merasa bahwa Yamaha mungkin harus melupakan ambisi tersebut, sementara Honda pun tampaknya akan berada dalam situasi serupa, kecuali jika Ducati kehilangan satu silinder mesin mereka.

    Pada balapan ini, posisi delapan besar seluruhnya diisi oleh pembalap Ducati, meninggalkan merek lain dalam posisi yang sulit. Pecino berharap Jorge Martín bisa memenangkan Kejuaraan Dunia tahun ini karena, jika gagal, kesempatan tersebut akan semakin sulit di masa depan (di Aprilia).

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Dinamika di Balik Layar: Jorge Martin, Pedro Acosta, dan Pecco Bagnaia

    Pecino juga membahas wawancara Martín setelah balapan. Meskipun memiliki manajer yang sama, Martín mengakui bahwa di lintasan, tidak ada yang diberikan secara cuma-cuma, bahkan kepada rekan setim sekalipun. Ia mengatakan bahwa meskipun ia membantu Acosta lolos, Acosta justru membuatnya semakin sulit di balapan. Ketika DAZN menanyakan soal angka-angka tertentu, Martin merasa terganggu dan bahkan sempat memperingatkan jurnalis untuk tidak menanyakan topik tersebut. Tekanan tinggi dalam kejuaraan ini jelas terlihat di wajah para pembalap, termasuk Martin dan Acosta.

    Sementara itu, Bagnaia, setelah meraih pole position, mengungkapkan kepada media Italia bahwa performanya di balapan tidak sebaik yang ia harapkan. Direktur teknis Ducati, Dall’Igna, juga mengakui bahwa performa Bagnaia tidak sekompetitif yang mereka perkirakan, menunjukkan adanya celah yang perlu diperbaiki dalam persaingan yang semakin ketat.

    Marc Marquez
    Marc Marquez

    Marc Marquez: Siap Menggebrak di Tim Baru

    Pecino turut membahas perubahan besar pada Marc Marquez yang tahun depan akan bergabung dengan tim resmi Ducati. Marquez dikabarkan semakin puas dengan keputusannya tersebut, karena jika ia tetap di Honda, kondisi fisiknya bisa saja semakin memburuk. Menurut Pecino, Marquez telah “hidup kembali” setelah keluar dari situasi yang sulit bersama Honda. Tahun depan, ia yakin Marquez akan kembali bersaing di papan atas, bahkan sampai-sampai pembalap lain perlu “membeli teropong” untuk bisa melihatnya semakin jauh di depan.

    Refleksi tentang Perjuangan Menuju Kejuaraan Dunia

    Di akhir analisanya, Pecino menyimpulkan bahwa Kejuaraan Dunia MotoGP adalah impian yang telah diperjuangkan para pembalap seumur hidup. Terutama bagi Jorge Martin, yang saat ini berjuang keras untuk meraih gelar pertamanya. Semua pengorbanan, cedera, dan tulang yang patah adalah bagian dari pengorbanan besar yang mereka lakukan demi menjadi yang terbaik di dunia balap.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini