RiderTua.com – Francesco Pecco Bagnaia berhasil menaklukkan GP Thailand di Buriram, membawa dirinya semakin dekat dengan Jorge Martin di klasemen Kejuaraan Dunia. Dengan kemenangan ini, Bagnaia memperkecil selisih poin dengan Martin dan tetap menjaga asa untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2024. Bagnaia mempersembahkan kemenangan ini kepada timnya yang setia mendukung.
Akhir pekan di Buriram menjadi titik penting dalam persaingan Kejuaraan Dunia, yang kini secara praktis menyisakan dua kandidat kuat: Bagnaia dan Martin. Dengan kemenangan di Thailand, Bagnaia hanya tertinggal 17 poin dari Martin, memberikan ketegangan tersendiri bagi para penggemar yang menanti hasil akhir musim.
Pecco Bagnaia: Kemenangan di Buriram, Suntikan Semangat yang Sangat Penting
Usai kemenangan itu, Bagnaia mengungkapkan kegembiraannya. Baginya, ini adalah hari yang sangat spesial, hari di mana ia merasa berhasil membuat perbedaan yang signifikan. “Saya sangat senang. Ini adalah hari ketika kita bisa menunjukkan perbedaan. Untungnya, saya berhasil melakukannya,” katanya dengan penuh rasa syukur.
Bagnaia juga mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada timnya. Pada pagi hari sebelum balapan, mereka berkumpul untuk mendiskusikan strategi dan mencari solusi atas masalah pengereman yang sempat menghambatnya. Dengan kerja keras dan tekad, mereka berhasil menemukan solusi, yang akhirnya mengantar Bagnaia pada kemenangan yang manis di sirkuit Buriram.
Pecco mengatakan bahwa ini bukan balapan yang mudah, sambil mengenang ketegangan yang terjadi. Lintasan yang panjang dan kondisi yang menantang membuatnya harus ekstra fokus. Saat balapan dimulai, ia menyadari bahwa Martin langsung menekan keras, namun ia memutuskan untuk menunggu beberapa lap hingga ban belakangnya mencapai performa optimal. Ketika saatnya tiba, Bagnaia memanfaatkan kesempatan untuk menyalip Martin dan menciptakan jarak aman.
Kemenangan di Thailand ini tidak hanya penting dari segi poin klasemen, tetapi juga memberikan dampak psikologis yang besar bagi Bagnaia. Ia tahu bahwa posisi terdepan sangat menentukan, terutama karena Martin berada di posisi kedua dalam perburuan gelar. Menurut Pecco ini adalah kemenangan yang sangat penting, bukan hanya untuk poin di klasemen namun juga untuk mental. “Saya sangat senang,” katanya.
Bagnaia juga menceritakan ketegangan duel dengan Martin, di mana ia harus tetap waspada setiap putaran. Ia menyadari bahwa Martin akan mencoba menyalipnya di tikungan ke-11, terutama setelah ia hampir kehilangan kendali pada putaran awal. Bagnaia dengan cerdas memperlambat laju, menjaga Martin tetap di belakangnya hingga garis finis.
Lima poin tambahan dari balapan ini membuat Bagnaia sedikit lebih dekat dengan sang pesaing. Baginya, kemenangan di Buriram bukan hanya soal perolehan angka, tetapi juga sebagai dorongan moral yang sangat berarti. Bagnaia bertekad untuk terus berjuang selama ada kesempatan, sebuah prinsip yang selalu ia pegang teguh.
Kemenangan ini juga menjadi spesial karena ini adalah pertama kalinya Bagnaia berhasil finis pertama dalam kondisi hujan. Biasanya, ia mengaku sering mengalami kesulitan dalam cuaca seperti ini, bahkan kerap kali terjatuh. Namun, untuk saat ini ia berhasil membuktikan bahwa dirinya juga mampu dalam wet race. “Biasanya saya selalu jatuh atau tidak cukup cepat di kondisi hujan,” katanya sambil tertawa. “Namun hari ini, sejak awal, saya yakin bisa melakukannya.”
Dengan dua seri tersisa, Bagnaia semakin siap untuk memberi perlawanan penuh kepada Martin, dan para penggemar MotoGP di seluruh dunia menantikan dengan antusias, apakah ia akan berhasil merebut kembali posisi puncak.
