RiderTua.com – Bisakah Pecco Bagnaia benar-benar menyalahkan bentrokan dengan Alex Marquez di Aragon atas defisit gelarnya? .. Dengan tiga putaran tersisa di MotoGP 2024, persaingan perebutan gelar semakin panas, Jorge Martin memimpin dengan selisih 20 poin di atas Francesco Bagnaia. Menariknya, meski Bagnaia telah mencatatkan delapan kemenangan pada hari Minggu, jumlah yang menyamai prestasi legenda seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo, Martin hanya memiliki tiga kemenangan di balapan utama. Namun, konsistensi Martin dan minimnya kesalahan membuatnya unggul. Salah satu faktor yang membayangi perjalanan Bagnaia adalah tujuh kali gagal finis (DNF) sepanjang musim 2024—rekor yang jauh lebih buruk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya saat ia berhasil mengatasi non-skor untuk memenangkan gelar.
Defisit Gelar Pecco Bagnaia: Apakah Insiden dengan Alex Marquez yang Harus Disalahkan?

Salah satu momen krusial yang diungkit Bagnaia adalah insiden di Aragon, ketika ia bertabrakan dengan Alex Marquez saat memperebutkan posisi ketiga. Bagnaia menyebut bentrokan tersebut sebagai salah satu penyebab utama defisit poinnya, kehilangan 16 poin berharga. Padahal jika ia menyelesaikan balapan di posisi ketiga, jarak dengan Martin akan lebih kecil, hanya terpaut tujuh poin setelah GP Australia, bukan 20.
Namun, apakah bentrokan dengan Alex Marquez benar-benar menjadi penghambat utama Bagnaia? Pada kenyataannya, Bagnaia menghadapi lebih banyak masalah di beberapa putaran lainnya, termasuk jatuh di GP Emilia Romagna dan kehilangan kesempatan podium karena masalah ban, serta insiden di Silverstone dan Barcelona yang juga merugikan poin berharga. Bahkan tanpa insiden Aragon, kesalahan sendiri dalam balapan lain lebih merugikan perolehan poinnya secara keseluruhan.
Memang, insiden dengan Alex Marquez memicu kontroversi dan sempat membuat Bagnaia kesal, namun pada akhirnya, kegagalan Bagnaia sendiri dalam beberapa balapan yang lebih berdampak besar pada posisi gelarnya saat ini. Untuk bisa merebut kembali momentum dari Martin, Bagnaia perlu menghadapi kenyataan bahwa konsistensinya, bukan hanya satu insiden, yang akan menentukan hasil akhir dalam perebutan gelar MotoGP 2024.