RiderTua.com – Usai sprint GP Australia, defisit poin Pecco Bagnaia dengan pemimpin klasemen Jorge Martin adalah 16 poin. Namun setelah finis di posisi ke-3 pada race hari Minggu, selisih poinnya menjadi semakin lebar yakni 20 poin karena Martin mampu finis di posisi ke-2.
Pecco Bagnaia tidak memiliki peluang untuk mencegah Marc Marquez meraih kemenangan keempatnya di MotoGP di Phillip Island. Setelah sempat memimpin, juara bertahan asal Italia itu kemudian disalip oleh Martin dan Marquez secara bersamaan di tikungan Honda dengan manuver pengereman yang kuat. Saat mencapai garis finis, Bagnaia kalah 10 detik dari keduanya.
Pecco Bagnaia : Sekarang Pertarungan dalam Perebutan Gelar Semakin Berat Tapi Saya Yakin di Trek Lain Saya akan Kuat
Francesco Bagnaia tampil kurang mengesankan di Phillip Island, namun dia yakin akan kembali lebih kuat di Thailand dan Sepang. “Tidak apa-apa, hari ini sangat-sangat sulit bagi saya. Namun ada dua trek yang akan datang yakni Thailand dan Malaysia, di mana itu akan lebih mudah bagi saya,” ujar rider berusia 27 tahun itu optimis.
Namun faktanya, Jorge Martin memenangkan sprint dan balapan utama di Buriram Thailand pada 2023.

Lebih lanjut Pecco Bagnaia menjelaskan bahwa dia mencoba untuk bertahan, tetapi dia sangat kesulitan saat memasuki tikungan. Rider murid VR46 Academy itu mampu meningkatkan performa dibandingkan hari Sabtu, ketika itu jauh lebih sulit.
“Kami melaju ke arah yang salah. Di pagi hari saya merasa jauh lebih baik, saya senang. Namun ketika ban depan habis, saya harus melaju jauh lebih lambat, saya tidak dapat mengimbangi para pembalap. Gap dengan yang lain sangat jauh, saya kira 7 detik. Kemudian saya harus benar-benar melambat, itu saja. Kami melakukannya dengan baik pada hari Jumat, tetapi pada hari Sabtu kami salah dalam set-up,” ungkap rekan setim Enea Bastianini itu.
Bagnaia mengaku, “Dalam balapan saya harus memberikan banyak tekanan pada roda depan untuk mengetahui cara berbelok. Motor terus mendorong saya terlalu jauh, saya selalu lebih jauh dari krub daripada Jorge dan Marc. Marc juga selangkah lebih maju dari kami. Kami harus melihat dan memahaminya. Namun penting bagi kami untuk meningkatkan performa setelah hari Sabtu. Jika tidak, saya tidak akan finis di posisi ke-3.”
Bagnaia yang start ke-5 di grid, mencermati insiden yang menimpa Marc Marquez sebelum start. “Ketika dia membuang film visor yang bisa dilepas, saya tahu angin akan meniupnya kembali ke ban belakangnya dari kanan. Dia mencoba melepaskannya, tetapi gagal dan kami sudah sangat dekat dengan start. Kemudian saya ingin pindah ke kanan, tetapi Maverick (Vinales) juga ada di sana. Saya harus melakukan manuver aneh dan motor saya banyak berguncang,” jelas Pecco.
Murid Valentino Rossi itu menambahkan, “Ini seperti di Indonesia, kami mengejar dan kemudian kalah lagi. Kami sangat berimbang. Saya perhatikan bahwa kontak dengan Alex Marquez di Aragon yang menyebabkan saya terjatuh, membuat pertarungan perebutan gelar lebih berat. Namun saya yakin bahwa sekarang akan ada trek di mana saya bisa sangat cepat.”