RiderTua.com – Usai GP Thailand, Fabio Di Giannantonio akan menjalani operasi bahu. Ini artinya tim VR46 Ducati akan membutuhkan pembalap pengganti untuk dua seri terakhir yakni di Sepang dan Valencia.
Kemarin dirumorkan bahwa pemilik tim Valentino Rossi sendiri yang akan turun tangan menggantikannya, namun jadwalnya bentrok dengan balapan mobil. Sehingga comebacknya sang legenda berusia 45 tahun itu tidak mungkin terjadi. Selain tes rider Ducati Michele Pirro, empat pembalap Ducati di Kejuaraan Dunia Superbike Alvaro Bautista, Nicolo Bulega, Andrea Iannone, dan Danilo Petrucci mungkin juga dipertimbangkan.
Menggantikan Fabio Di Giannantonio di Tim MotoGP VR46 Ducati? Ini Tanggapan Iannone, Petrucci, Bulega dan Bautista
Beberapa media Italia yakin bahwa Andera Iannone yang akan terpilih. “Telepon saya aktif, tapi tidak ada yang menelepon saya. Semuanya hanya omong kosong. Jika seseorang menelepon saya, tentu saja saya akan memikirkannya dan kemudian memutuskan,” kata pembalap berusia 35 tahun itu pada Jumat malam di Jerez, sambil menunjukkan daftar panggilannya sebagai bukti.
Apakah masuk akal mengendarai motor MotoGP dan langsung balapan tanpa mengujinya terlebih dulu? “Saya tidak tahu, saya belum memikirkannya. Mengapa saya harus mengkhawatirkan tentang hal itu jika tidak ada yang pasti? Saya tahu bahwa akan menarik bagi semua orang jika saya kembali ke MotoGP. Namun, jujur saya tidak berbicara dengan siapa pun. Jika saya memikirkan semuanya sekarang, itu membuat saya gila. Saya lebih suka berkonsentrasi pada balapan akhir pekan saya,” tegas Iannone.

Nicolo Bulega mengungkapkan, “Saya akan sangat bangga jika Valentino Rossi menelepon. Tetapi saya tidak tahu apakah saya akan menerimanya. MotoGP berada di level yang berbeda, motornya benar-benar berbeda. Bahkan jika kita adalah pembalap papan atas, kita tidak bisa begitu saja berasumsi bahwa kita bisa naik motor MotoGP dan langsung bisa menyamai 20 pembalap lainnya,” ujar rookie WSBK berusia 24 tahun itu. Menjadi pembalap pengganti di kelas utama hanya akan menjadi pilihan bagi Bulega jika dia berkesempatan untuk menguji motor MotoGP terlebih dahulu.
Sementara itu Danilo Petrucci mengatakan, “Tahun lalu saya adalah pembalap cadangan terbaik dan finis ke-11 di Le Mans. Saya mencetak poin dan mampu meninggalkan beberapa pembalap di belakang saya. Saya akan senang menggantikan Diggia. Ketika melakukan hal seperti itu, kita akan diwawancarai banyak media, yang membuat kita bangga dan senang karena bisa mengendarai salah satu motor terbaik di dunia.”

Pembalap WSBK dari tim Barni Ducati itu menambahkan bahwa namun di FP1 tiba-tiba merasa sangat berbeda. Levelnya sangat tinggi dan Sepang adalah trek yang sulit dengan tingkat cengkeraman yang rendah. “Di satu sisi, menurutku sangat disayangkan bahwa saya tidak akan balapan di Malaysia. Di sisi lain, saya senang karena sangat sulit untuk menyelesaikan balapan di Thailand, Indonesia, dan Malaysia, kita melihat ‘naga’ di lima lap terakhir, kita tidak akan mengharapkan itu terjadi pada siapa pun. Ini sangat buruk dan kita tidak sabar untuk menyelesaikannya. Keputusan bukan di tangan saya, apakah saya akan balapan di sana. Menurutku mereka akan memilih Iannone,” ungkap Petrux.
Tahun lalu, Alvaro Bautista ambil bagian sebagai wildcard MotoGP di Sepang tetapi kesehatannya tidak dalam kondisi terbaik. “Akan menarik melihat Andrea Iannone kembali menunggangi motor MotoGP. Saya sudah melakukan uji coba sebelumnya, hal tersulit bagi saya adalah ban. Motornya bagus, sangat kompetitif. Namun, apakah dia akan bisa memahami ban? Sudah lama sejak dia membalap dengan ban Michelin, ban telah banyak berubah. Itulah kuncinya. Jika memahami ban, dia dapat membalap dengan baik,” ujar juara dunia WSBK dua kali berturut-turut itu.
Apakah ban dan alat bantu mengemudi dapat cepat dipahami setelah menjalani hanya tiga sesi latihan? “Tidak. Sangat sulit. Selain itu, cuaca di Sepang sangat panas yang membuat tantangannya semakin besar. Andrea memiliki banyak pengalaman. Namun saat terakhir kali dia membalap di MotoGP, semua alat bantu mengemudi tidak ada. Itu tidak akan mudah baginya. Namun, saya tidak bisa mengatakan apakah itu ide yang baik atau buruk baginya. Jika saya pemilik tim, saya akan membalap sendiri. Melihat Valentino di Ducati bukanlah hal yang buruk. Meskipun mungkin akan lebih sulit baginya untuk beradaptasi dengan motor daripada bagi Andrea,” pungkas Bautista yang saat ini berusia 39 tahun.