RiderTua.com – Di peringkat 23 dengan hanya mencetak 7 poin, Luca Marini merupakan pembalap Honda terakhir dalam klasemen MotoGP musim 2024. 2024 memang musim yang sangat sulit bagi Honda, karena hanya mencetak 56 poin di klasemen pabrikan hingga GP Australia akhir pekan ini. Di antara empat pembalapnya, hanya Johann Zarco yang pernah finis 10 besar pada race hari Minggu yakni di GP Indonesia saat rider LCR Honda itu finis di posisi ke-9.
Dan meskipun hasilnya masih mengecewakan, Marini mengaku bahwa perasaannya jauh lebih positif. “Dari dalam, rasanya berbeda. Saya tahu semua orang selalu melihat hasil dan kita selalu melihat posisi kita berada di belakang, di area yang tidak fantastis. Tetapi dari dalam, semuanya berbeda dan saya merasakan banyak peningkatan sejak awal musim. Semua teknisi melakukan pekerjaan yang luar biasa, saya merasakan banyak dukungan dari mereka dan kami melakukan hal-hal hebat dan mencapai level yang baik,” ujar Maro.
Luca Marini : Meski Sulit Tetapi Kami Adalah Honda Kami akan Kembali Meraih Kemenangan

Luca Marini menambahkan bahwa arahnya sangat bagus, tetapi Honda masih butuh waktu karena mereka bersaing di kelas balap motor tersulit di dunia dan bersaing melawan pabrikan yang fantastis. “Tetapi kami adalah Honda dan kami akan kembali meraih kemenangan,” tegas rider Repsol Honda berusia 27 tahun itu.
Beralih dari pembalap tim satelit ke pembalap tim pabrikan membawa banyak tantangan baru bagi Marini pad 2024, terutama adalah cara dia berkomunikasi dengan teknisi Honda Jepang. “Menurutku komunikasi antara orang Eropa dan Jepang sedikit berbeda. Dengan orang Jepang, kita harus berhati-hati dengan kata-kata kita dan mencoba berbicara perlahan. Terkadang saya berbicara terlalu cepat dan mungkin mereka tidak mengerti apa yang saya katakan,” ungkap Marini.
Adik Valentino Rossi itu melanjutkan bahwa ini juga merupakan bagian dari pertumbuhan pribadinya. Di awal musim, dia mencoba memahami cara berkomunikasi dengan cara terbaik karena semua orang di dalam tim dengan pengalaman lebih dari Marini memberi tahunya bahwa ini adalah satu hal penting yang harus dipelajari secepat mungkin.
“Sekarang saya merasa senang berbicara dengan mereka dan mencoba menjelaskan semuanya dengan cara yang jelas seperti yang saya rasakan di atas motor. Jadi, persis seperti perasaan saya. Lalu terkadang setelah latihan, pendapat pribadi saya tentang hal-hal baru dan hal-hal yang dapat kami tingkatkan untuk masa depan, mencoba membuatnya seperti daftar prioritas. Saya melihat ini berjalan dengan sangat baik dan memberi kami arahan yang baik untuk pengembangan motor selama musim ini,” pungkas rekan setim Joan Mir itu.