RiderTua.com – MotoGP Australia, Phillip Island selalu menjadi salah satu sirkuit paling menantang dalam kalender MotoGP, terutama bagi ban. Lintasan ini terkenal dengan kombinasi tikungan cepat dan elevasi bergelombang yang memaksa ban bekerja ekstra keras, terutama pada sisi kiri. Tahun ini, tantangan meningkat karena seluruh permukaan lintasan telah dilapisi ulang dan belum ada pengujian di atasnya. Situasi ini membuat Phillip Island ibarat “bom waktu” bagi pemasok ban Michelin dan Pirelli. Namun dengan kondisi yang segalanya baru, biasanya Marc Marquez adalah pembalap yang paling bisa berimprovisasi, mengandalkan naluri saat kondisi sulit diprediksi..
MotoGP Australia: Aspal Baru Phillip Island, Panggung Comeback Gemilang bagi Sang Bintang?
Phillip Island bukan sekadar sirkuit biasa dalam kalender MotoGP. Dengan layout anti-clockwise dan permukaan lintasan yang baru dilapisi, tantangan di sini menjadi lebih spesifik – namun bagi Marc Marquez, ini justru bisa menjadi keuntungan besar. Rider delapan kali juara dunia tersebut dikenal sangat kompetitif di trek-trek yang berlawanan arah jarum jam, berkat teknik menikung kiri yang superior dan agresi khasnya. Kombinasi dengan aspal baru di Phillip Island, yang masih menjadi tanda tanya bagi ban Michelin, membuka peluang bagi Marquez untuk tampil maksimal. Apakah ini akan menjadi panggung comeback gemilang bagi sang bintang?
Degradasi Ban: Trauma 2013 yang Kembali Membayangi?
Kondisi tak terduga di Phillip Island mengingatkan pada kejadian tahun 2013. Saat itu, Bridgestone terpaksa memangkas durasi balapan dan menerapkan pit stop wajib karena degradasi ban yang ekstrem. Michelin jelas tak ingin mengulang sejarah tersebut. Untuk itu, mereka telah menyiapkan tiga opsi ban belakang: Soft, Medium, dan Hard dengan strategi berbeda. Soft tetap menggunakan struktur standar, sementara Medium dan Hard didesain lebih kuat untuk menghadapi panas ekstrem lintasan ini.
Uji Coba Hari Jumat Jadi Penentu
Tes hari Jumat akan sangat krusial dalam menentukan apakah ban Michelin mampu bertahan di atas aspal baru. Performa ban selama sesi latihan akan menentukan pilihan terbaik bagi para pembalap dan tim dalam merespons kondisi lintasan sepanjang akhir pekan.
Pirelli Ikut Berjibaku di Moto2 dan Moto3
Tak hanya di kelas utama, tantangan juga ada di kategori Moto2 dan Moto3 yang menggunakan ban Pirelli. Pengalaman WorldSBK di Phillip Island Februari lalu mengungkap betapa rentannya ban di lintasan ini. Saat itu, Pirelli harus menyesuaikan strategi balapan demi keselamatan. Untuk Moto2, sesi latihan bebas diperpanjang menjadi 55 menit, memberi tim lebih banyak waktu untuk mengevaluasi ban dan menganalisis daya tahannya.

Aspal Baru, Risiko Baru
Aspal segar di Phillip Island menambah dimensi ketidakpastian bagi Michelin dan Pirelli. Selama akhir pekan, performa ban akan diawasi ketat demi mencegah insiden berbahaya seperti yang terjadi di masa lalu. Sirkuit ini bukan hanya menjadi ujian keterampilan para rider, tetapi juga arena pengujian ketahanan ban dalam kondisi ekstrem.
Phillip Island tidak sekadar balapan seperti trek lainnya di kalender MotoGP 2024. Ini adalah pertempuran antara teknologi ban, strategi tim, dan tantangan alam yang tak terduga… siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Apakah ini akan mempengaruhi perebutan gelar dunia antara Pecco-Martin?