RiderTua.com – Lima tahun setelah pensiun, Jorge Lorenzo masih aktif di dunia MotoGP. Dalam wawancara dengan media Prancis, ia berbicara soal kariernya, perkembangan terkini MotoGP, dan keputusan Ducati merekrut Marc Marquez.
Lorenzo: Kalau Harus Pilih Antara Martin dan Lainnya, Mudah.. Tapi Marquez Tetap Marquez
Lorenzo mengaku berhenti balapan di 2019 bukan karena performa Honda, melainkan cedera punggung. “Andai kecelakaan di Assen tak terjadi, saya mungkin bertahan 2-3 musim lagi,” ujarnya. Ia menyebut dua patah tulang belakang sebagai alasan utama gantung helm. Meski begitu, Lorenzo puas dengan 18 musim kariernya. “Yang penting, saya keluar tanpa cedera fatal,” tambahnya.

Keputusan Sulit Ducati: Martin atau Marquez? Lorenzo mengomentari langkah Ducati yang merekrut Marquez. “Dengan motor tahun lalu, Marquez masih kompetitif. Kalau Dall’Igna cuma harus pilih antara Martin dan rider lain, mudah. Tapi, Marquez adalah Marquez – delapan kali juara dunia,” jelasnya. Sayangnya, Lorenzo menambahkan, posisi Martin jadi sulit akibat keputusan ini.
Format Baru dan Tantangan Aerodinamika.. Mantan pembalap Yamaha, Ducati dan Honda itu menyukai perubahan format MotoGP, terutama Sprint Race. Namun, Lorenzo mengakui risiko cedera lebih tinggi karena intensitas balapan yang semakin meningkat. Mengenai aerodinamika, Lorenzo merasa teknologi ini mengurangi esensi balapan. “Aku lebih suka motor yang tanpa terlalu banyak perangkat aero dan elektronik. Sekarang, bahkan selebrasi wheelie makin jarang terlihat,” keluhnya.
Pebalap Terhebat dan Rivalitas Terberat.. Lorenzo juga menyinggung rival terberat sepanjang kariernya. “Pedrosa dan Stoner sangat sulit dikalahkan saat mereka tampil prima. Tapi yang terberat adalah Rossi dan Marquez,” tutupnya. Ia mengingat masa ketika berada satu tim dengan Rossi dan Marquez: “Dua juara dalam satu tim? Tiap orang mau menang, dan mereka siap melakukan apa pun untuk unggul.”