RiderTua.com – Setelah finis ke-2 di Mandalika, Pedro Acosta berhasil meraih pole potision MotoGP pertamanya di Motegi. Bahkan rookie GasGas Tech3 itu mampu bertarung sengit melawan pembalap-pembalap top Ducati untuk meraih kemenangan dalam balapan. Namun sayangnya, dia pulang dengan tangan hampa lantaran crash sehingga gagal mencetak poin dari dua balapan GP Jepang.
Kini total jumlah crash yang dialami Acosta musim ini menjadi 22, mengungguli Marc Marquez (21 kali) untuk jumlah crash terbanyak tahun ini. Crash tersebut juga membuatnya kehilangan peringkat 5 dalam klasemen dari calon rekan setimnya Brad Binder.
Pedro Acosta Ingin Lanjutkan Performa Seperti di Motegi Tapi Tanpa Jatuh

Pedro Acosta mengatakan, “Ini merupakan pekan yang baik, berada di rumah setelah begitu banyak balapan dan perjalanan. Saya dapat beristirahat, melepas lelah, dan juga berlatih di tempat yang paling saya sukai. Masih ada sisa 4 Grand Prix yang sangat intens dan kami akan menyelesaikan musim pertama saya sebagai pembalap MotoGP. Saya berharap dapat melanjutkan dinamika yang sama seperti akhir pekan di Motegi, tetapi terhindar dari crash.”
Rookie berusia 20 tahun itu menambahkan bahwa Australia adalah akhir pekan pertama dari 4 seri tersisa dan ini adalah sirkuit yang dia sukai. “Ini adalah trek paling menuntut di kejuaraan dan saya berharap dapat memperoleh hasil yang baik di sana. Satu-satunya kendala di Australia bagi saya adalah cuaca dingin, tetapi kami akan mencoba melawannya,” ungkapnya.
Manajer tim Tech3 Nicolas Goyon mengatakan, “Pedro Acosta meninggalkan Jepang dengan DNF ganda dan tingkat frustrasi pada level maksimum, karena dia merupakan salah satu yang tercepat sepanjang akhir pekan. Jelas sekali bahwa saat ini Pedro merasa sangat baik. Kini dia memahami motornya dengan cukup baik dan kami tahu dia ingin memperbaiki hasil balapan sebelumnya. Dan Phillip Island seharusnya menjadi tempat yang bagus untuk melakukannya.”

Rekan setimnya Augusto Fernandez menghadapi ujung dari kariernya sebagai pembalap MotoGP. Rumornya rider asal Spamyol itu akan menjadi tes rider Yamaha namun hingga saat ini masih belum ada konfirmasi. “Kami menuju salah satu trek favorit saya di kalender, Phillip Island sangat istimewa dan membalap di sana sangat menakjubkan. Balapan terakhir disana tidak mudah, tetapi kami terus termotivasi,” ujar rider berusia 25 tahun itu.
Meski begitu, Nicholas Goyon menambahkan bahwa mereka bisa mengambil beberapa hal positif di Jepang yang hanya perlu diterapkan dan diubah menjadi hasil, jadi mari kita lakukan segalanya untuk menjadi lebih kompetitif di Australia. Augusto Fernandez mengalami akhir pekan yang suram lagi di Jepang, tetapi Australia adalah trek yang sangat tidak biasa di mana sia merasa cepat pada 2023, di mana dia seharusnya tidak mengalami masalah yang ditemui akhir-akhir ini,” pingkas Goyon.