Home MotoGP Max Bartolini : Memahami dan Meningkatkan, Dua Hal yang Saya Bawa dari...

    Max Bartolini : Memahami dan Meningkatkan, Dua Hal yang Saya Bawa dari Ducati ke Yamaha

    Massimo 'Max' Bartolini
    Massimo 'Max' Bartolini

    RiderTua.com – Setelah 20 tahun, Max Bartolini meninggalkan Ducati untuk pindah ke Yamaha dan menjabat sebagai Direktur Teknis yang baru. Perekrutan mantan ‘anak buah’ insinyur jenius Gigi Dall’Igna itu sangat penting bagi pabrikan Jepang itu untuk keluar dari keterpurukan yang tengah melanda mereka.

    Bartolini mengungkapkan satu filosofi yang ingin dibawanya dari Ducati ke Yamaha. “Terlepas dari pengalaman, cara untuk selalu mengejar, mencoba melaju lebih cepat, untuk meningkatkan bahkan melalui hal-hal kecil. Memahami dan meningkatkan, inilah ‘mesin utama’ yang saat ini menggerakkan Ducati dan yang mungkin membuat perbedaan dibandingkan pabrikan lain,” ungkap Max.

    Max Bartolini : Memahami dan Meningkatkan, Dua Hal yang Saya Bawa dari Ducati ke Yamaha

    Massimo Bartolini menambahkan bahwa dia datang ke Yamaha dengan ide untuk mencampur dua cara kerja. “Yamaha memiliki serangkaian hal yang sangat positif, hal yang sama berlaku untuk Ducati termasuk kecepatan, reaktivitas, dan kecerdikan. Dengan memadukan kedua budaya tersebut, seiring berjalannya waktu kita bisa mendapatkan yang terbaik dari keduanya. Kami selalu ingat bahwa Ducati butuh beberapa tahun untuk memperbaiki diri, dan itu dimulai dari dasar yang mungkin lebih sederhana daripada yang ada di Yamaha,” jelas bos asal Italia itu.

    Massimo Bartolini
    Massimo Bartolini

    Mengenai mesin MotoGP Yamaha saat ini, Bartolini mengatakan bahwa basic mekanis motor itu sendiri cukup bagus, mungkin Yamaha masih sedikit terjebak pada beberapa hal. Di sisi lain Ducati memiliki potensi yang berbeda dan strukturnya hampir seluruhnya berdiri, Gigi Dall’Igna sangat pandai mengarahkannya ke arah yang benar. “Tanpa dia, mungkin itu tidak akan terjadi,” tegasnya.

    Bartolini menjelaskan, “Kami mengubah cara kami bekerja, berpikir, mendekati berbagai hal, dan itulah yang membutuhkan waktu paling lama. Pendekatan umum Yamaha berasal dari budaya lain, mereka sedikit lebih konservatif dan lebih lambat. Anggapan bahwa orang Jepang akan berpikir 10 kali sebelum melakukannya adalah benar, tetapi kami sebaliknya. Perubahan sikap adalah hal yang menurut saya paling berhasil dan itu yang paling penting.”

    Bartolini menambahkan bahwa dia belum pernah melihat perusahaan sebesar itu. “Di Iwata mereka adalah raksasa, lingkungan balapnya tidak terlalu berbeda dibandingkan di Ducati. Di Borgo Panigale, departemen balap adalah inti dari segalanya, sedangkan Yamaha adalah perusahaan yang mengutamakan produksi dan saya dapat meyakinkan bahwa itu ‘menakutkan’,” ujar Max sambil tersenyum.

    Proyek MotoGP Yamaha mulai kehilangan ‘pamor’nya setelah Fabio Quartararo meraih gelar dunia pada 2021. Di tahun berikutnya bahkan mereka tidak mampu untuk mengimbangi Ducati. Namun mereka berhasil menggaet tim satelit Pramac, sehingga jumlah motor mereka di grid menjadi 4 pada 2025. Selain itu mereka juga berencana untuk menggunakan mesin V4, tidak lagi Inline 4-silinder. Meski tidak akan terwujud hanya dalam semalam, tetapi mesin ini menunjukkan masa depan yang lebih cerah bagi Yamaha.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini