RiderTua.com – Start dari posisi ke-11, Alvaro Bautista melibas lap pertama dengan luar biasa dan langsung maju ke posisi ke-6 pada race 1 di WSBK Estoril. Setelah lima lap, rider Aruba Ducati itu berada di posisi ke-3 namun di pertengahan balapan pembalap Spanyol itu mengalami crash saat berada di posisi ke-2. Ini merupakan crash ke-7 nya musim ini.
“Sungguh mengecewakan. Saat saya membalap dalam kelompok, semuanya baik-baik saja. Saat saya sendirian dan bisa gas pol, masalah saya dengan garpu depan menjadi semakin jelas. Kami membuat kesalahan kecil dengan set-up dan menyetel fork terlalu soft. Dalam kondisi yang lebih baik pada hari Sabtu, saya mampu mengerem lebih lambat dan lebih keras, tetapi garpu terhalang saat mengerem di banyak tikungan,” ungkap Bautista.
Alvaro Bautista Crash : Kesalahan Set-up, Shock Terlalu Soft
Alvaro Bautista menambahkan bahwa sebelum dia crash, seharusnya dia ingat di mana limitnya dan tidak memacu motor lebih jauh. “Namun saya diciptakan seperti ini, sehingga saya selalu menginginkan lebih. Itulah karakter saya dan mentalitas saya. Itu terlalu berlebihan dan itu kesalahan saya. Saya seharusnya mengatasi masalah saya dengan lebih baik. Saya tidak melakukan itu dan crash,” ujar juara dunia Superbike 2 kali berturut-turut itu.

Karena karakternya inilah Bautista membuang banyak peluang meraih podium dan kemenangan selama bertahun-tahun. Pada 2019 dia kehilangan gelar dunia dari Jonathan Rea dan Kawasaki meskipun kecepatannya luar biasa. Namun ketika dia mampu mengendalikan dirinya dengan baik, dia sukses memenangkan gelar dunia pada 2022 dan 2023.
“Saya memiliki kedua sifat tersebut. Dalam beberapa balapan saya bisa sabar dan tenang, di balapan lain kesabaran saya hilang. Saya tidak memikirkan peringkat klasemen saat balapan. Terkadang itu bagus, terkadang buruk. Setiap kali saya melakukan kesalahan seperti itu, saya ingin berubah dan berkata pada diri sendiri untuk lebih sabar. Namun saat taktik saya berhasil, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya bisa menang dengan sikap ini. Saya memiliki kedua perasaan itu dalam diri saya. Pada akhirnya, saya tidak akan kehilangan apa pun di sini,” tegas rider berusia 39 tahun itu.
Setelah kembali gagal mencetak poin, kini Bautista tertinggal 62 poin dari rekan setimnya Nicolo Bulega yang berada di peringkat 2 dan hanya tersisa 99 poin untuk menang. “Bagi saya, tidak ada bedanya apakah saya berada di peringkat 2 atau 3. Oke, bonusnya memang beda. Tapi yang terpenting bagi saya adalah saya tahu bahwa saya sudah mengerahkan segenap kemampuan saya. Itu lebih penting daripada uang,” tegasnya.
Bautista melanjutkan bahwa dia balapan karena itu hobinya dan gairahnya. “Bukan untuk mendapatkan lebih banyak uang. Saya ingin menjadi pembalap yang lebih baik dari sekarang. Saya marah pada diri sendiri karena saya tidak menangani situasi dengan baik. Motornya tidak sempurna, jadi saya seharusnya melaju lebih lambat,” pungkas pembalap Ducati itu.