RiderTua.com – Ground effect di MotoGP adalah fenomena aerodinamika yang terjadi ketika aliran udara di bawah motor menciptakan daya tekan (downforce) yang meningkatkan traksi pada roda dan stabilitas saat menikung atau mengerem. Fenomena ini pada awalnya populer di balap mobil, seperti di Formula 1, namun juga diterapkan di MotoGP dengan cara yang disesuaikan untuk kendaraan roda dua.

Akibat Peningkatan Ground Effect, Honda di Motegi Menunjukkan Perbaikan?
Prinsip ground effect bekerja dengan mengarahkan aliran udara ke bawah motor, menggunakan fairing, spoiler, atau komponen aerodinamis lainnya untuk mengoptimalkan aliran udara. Hal ini menambah daya tekan pada motor, membantu pengendara menjaga keseimbangan dan kecepatan yang lebih baik saat menikung atau dalam akselerasi tinggi.
Namun, di MotoGP, efek ground effect lebih sulit dimaksimalkan dibandingkan balapan mobil karena permukaan ban motor yang lebih kecil dan sifat motor yang lebih rentan terhadap perubahan distribusi beban.

Dari foto motor Nakagami menunjukkan bagian dari motor Honda yang sudah mendapat perombakan desain aero (bandingkan dengan Joan Mir), lebih spesifik bagian fairing motor yang menampilkan desain aerodinamis dan beberapa elemen pendingin. Bagian ini tampaknya terkait erat dengan penerapan teknologi ground effect, yang semakin marak digunakan di MotoGP, termasuk oleh tim-tim seperti Honda, terutama dalam upaya meningkatkan performa di sirkuit teknis seperti Motegi.
Desain Fairing Aerodinamis: Tampak jelas bahwa fairing motor ini didesain untuk memperkuat aliran udara di sekitar motor. Bentuk aerodinamis yang menonjol, seperti sirip udara, membantu mengatur aliran udara di sekitar motor dan meningkatkan efek tekanan ke bawah (downforce). Elemen seperti ini sangat penting untuk memaksimalkan ground effect, yang bertujuan menambah traksi pada ban depan, meningkatkan stabilitas, dan memungkinkan motor untuk lebih cepat di tikungan tanpa kehilangan kendali.
Peran Ground Effect: Dengan ground effect, motor MotoGP dapat memanfaatkan tekanan udara di bawah motor untuk meningkatkan grip dan stabilitas. Ini sangat membantu terutama di sirkuit seperti Motegi, yang memiliki kombinasi tikungan tajam dan lintasan lurus. Peningkatan downforce dari ground effect membuat motor lebih stabil di kecepatan tinggi dan saat pengereman keras.
Pendinginan: Bagian mesh yang terlihat di bagian fairing kemungkinan besar adalah ventilasi pendingin untuk menjaga suhu mesin tetap optimal, terutama dengan meningkatnya beban aerodinamis akibat ground effect. Honda kemungkinan melakukan pengaturan ini untuk memastikan mesin tidak mengalami overheating di lintasan yang panjang dan membutuhkan kecepatan tinggi seperti di Motegi.

Peningkatan Performa di Motegi?
Pada GP Jepang di Motegi, Honda memang menunjukkan peningkatan, terutama dalam hal handling dan stabilitas motor. Penggunaan ground effect bisa jadi berkontribusi pada peningkatan ini, terutama di tikungan tajam dan zona pengereman keras di mana traksi sangat krusial. Jika ground effect mampu memberikan stabilitas tambahan di sektor-sektor teknis tersebut, motor Honda bisa lebih kompetitif dibandingkan rival-rivalnya yang menggunakan pendekatan aerodinamis yang berbeda.
Berdasarkan dari foto dan peningkatan hasil di GP Jepang, desain aerodinamis dan penggunaan ground effect di motor Honda tampaknya menjadi salah satu kunci peningkatan performa mereka di sirkuit seperti Motegi (stop & Go). Ground effect memberikan downforce yang dibutuhkan untuk menjaga traksi optimal, memungkinkan pembalap untuk memaksimalkan kecepatan tanpa mengorbankan stabilitas saat keluar masuk tikungan. Jika Honda mampu terus mengoptimalkan penggunaan teknologi ini, mereka berpotensi kembali menjadi penantang kuat di MotoGP di masa depan.
Editor: Heru Reihan Pradipta
Baca Artikel Asli Hanya di > RiderTua.com — Akibat Peningkatan Ground Effect, Honda di Motegi Menunjukkan Perbaikan?