RiderTua.com – David Alonso sukses merayakan kemenangan balapan Moto3 di GP Jepang dan merupakan kemenangan ke-10nya musim ini. Kemenangan ini sekaligus membuat rider CFMOTO itu berhasil menyegel gelar juara dunia Moto3 musim 2024. Di lap pendinginan Alonso tidak melewatkan satu pelukan pun. Dia juga merayakannya dengan mengendarai mini bike pertamanya. Juara dunia baru itu juga tampak kewalahan menghadapi media.
David mengatakan, “Tentu saja saya sangat gembira, tetapi perasaan saya agak campur aduk sekarang. Malam sebelum balapan, saya menangis di hotel. Saya berdiri di depan cermin kamar mandi, melihat diri sendiri dan tidak bisa menahan tangis. Saat itu saya menyadari bahwa saya bisa menjadi juara dunia. Saat ini, meskipun saya bahagia, saya tidak bisa menangis. Saya dalam kondisi semacam ‘shock’.”
David Alonso : Jika Menang 1 Kali Lagi Musim Ini Maka akan Menyamai Rekor Valentino Rossi
David Alonso menambahkan bahwa ada saat dalam beberapa lap sebelum akhir, ketika dia sempat mempertimbangkan untuk menunda keputusan gelar dunia ke Australia (Phillip Island 18-20 Oktober), namun kemudian dia memutuskan akan menyegelnya di Jepang. Kemudian rider asal Kolombia itu berupaya keras memberikan segalanya dalam balapan.
Start dari P3, Alonso bertarung sengit melawan sejumlah pembalap. Ivan Ortola kehilangan ketenangan dan akhirnya crash sementara Dani Holgado gagal naik podium. Bahkan Collin Veijer yang agresif tidak memiliki kecepatan untuk menyalip Alonso. Pembalap DA#80 itu melaju dengan nyaman di empat lap terakhir di posisi terdepan.

Mengenai para pesaingnya dalam perebutan gelar, Alonso mengatakan, “Itu tidak mudah karena saya harus berhadapan dengan setidaknya tiga lawan sepanjang musim. Terkadang Ivan, lalu Dani dan tentu saja Collin. Saya tidak bisa berkonsentrasi pada satu lawan, tetapi harus belajar dari tiga pembalap itu. Menurutku itu adalah kunci bagi saya untuk mengatasinya dan terus meningkat sepanjang musim.”
Jika Alonso berhasil meraih kemenangan lagi pada 2024, dia akan menyamai rekor Valentino Rossi yang 11 kali menang di kelas 125cc pada 1997. “Target yang bagus. Tetapi hanya tersisa empat balapan untuk dua kemenangan. Saya akan bersenang-senang melakukannya, tetapi ada hal yang lebih penting daripada memecahkan rekor dari Valentino ini,” ujarnya.
Rider berusia 18 tahun itu menambahkan, dia mengakui bahwa dirinya benar-benar kelelahan. Alonso menjalani musim ini dengan jauh lebih intens. “Tahun 2023 berlalu begitu cepat, tetapi tahun ini saya menjalaninya dengan sangat lambat dan ekstrem. Mulai Februari hingga sekarang, terasa lambat dan ekstrem serta juga menghabiskan banyak energi saya untuk selalu memacu diri hingga batas maksimal. Saya berharap musim ini segera berakhir,” imbuhnya.
“Faktor penentunya adalah feeling yang saya dapat secara alami di atas motor. Ketika saya mengendarai motor ETC (European Talent Cup) pada musim 2020, saya begitu menyatu dengan motor itu sehingga saya tahu saya dapat memenangkan gelar. Hal yang sama juga terjadi pada saya di awal musim ketika saya memenangkan gelar Rookies Cup. Dan ketika saya mengendarainya pada tes pertama tahun ini, ada perasaan menyatu dengan motor itu. Kemudian saya optimis dapat meraih gelar,” pungkas Alonso.