RiderTua.com – Fantastis, Jack Miller melesat dari posisi ke-14 di grid ke posisi ke-5 pada lap pertama di GP Jepang. Rider pabrikan KTM itu mengaku bahwa ‘start roket’ nya tersebut bukan pengalaman baru baginya. Namun dengan berjalannya balapan 24 lap, dia tertinggal dan disalip oleh beberapa pembalap.
Miller menjelaskan, “Saya memiliki tenaga yang cukup saat start dan memiliki firasat yang baik untuk menemukan jalur terbaik di beberapa tikungan pertama. Saya selalu berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, tepat di bagian dalam tikungan. Setiap kali kekacauan mulai terjadi di bagian luar, saya tetap berada di jalur yang ketat di sepanjang kreb dan menghindari menjadi ‘biang kerok’ dalam berbagai drama yang terjadi di luar sana.”
Jack Miller : Seperti Diserang Monster
Dan saat Jack Miller melesat menyalip Marc Marquez di lintasan lurus menurun yang terkenal di Motegi, dia menyadari bahwa hanya ada empat pembalap lain di depannya. “Saya berpikir, ‘astaga, sekarang saya berada di posisi lima besar’,” ujar pembalap asal Australia itu sambil tertawa.
Namun, start Miller yang luar biasa ternyata hanya sekejap. Lawan pertama yang mengganggu Miller dari belakang adalah Enea Bastianini. Pada lap ke-4, pembalap pabrikan Ducati itu menyalip dan menurunkan Miller ke posisi ke-6.

Dia juga langsung mendapat tekanan dari Franco Morbidelli dan Marco Bezzecchi. Pada lap ke-8, perlawanan Miller terhadap pembalap Pramac Ducati itu melemah, dan pada lap ke-9 Bezzecchi juga menyalipnya. Ketika Miller berada di posisi ke-8, Bezzecchi sudah mengejar ketertinggalan dengan sangat sukses. Fabio di Giannantonio tidak mau ketinggalan dan mendorong Miller turun ke posisi ke-9 dua lap kemudian. Miller juga harus menerima serangan terakhir saat Aleix Espargaro merangsek dari belakang dan juga menemukan celah di lap ke-20 dari 24 putaran.
Miller mengungkapkan, “Kami membuat kemajuan yang baik dalam latihan, tetapi kecepatan saya tidak sesuai harapan. Saya menyelesaikan beberapa putaran dengan waktu di kisaran 1:45 menit, tetapi saya sebenarnya berharap lebih. Dari tengah tikungan hingga keluar tikungan, pembalap lain menyerang saya seperti monster. Akhirnya, saya tidak memiliki kecepatan yang cukup di puncak tikungan. Setiap kali saya mencoba melibas tikungan dengan kecepatan yang lebih tinggi, roda belakang selip.”
“Setidaknya bagian depan stabil, saya mampu membangun tekanan yang diperlukan pada roda depan. Secara keseluruhan, ini adalah balapan yang solid, tetapi kami masih harus bekerja keras untuk menemukan stabilitas dan cengkeraman yang cukup di bagian belakang,” imbuh rekan setim Brad Binder itu.
Berikutnya adalah balapan kandangnya di Phillip Island di ujung selatan Australia. “Minggu depan kami kembali ke pulau itu, ke trek yang memiliki karakter yang sama sekali berbeda. Mari kita lihat bagaimana hasilnya di sana!” pungkas calon pembalap Pranac Yamaha itu.