RiderTua.com – Francesco Guidotti akan digantikan oleh Aki Ajo pada 2025 sebagai manajer tim pabrikan Red Bull KTM karena gagal memenuhi ekspektasi pabrikan asal Austria itu. Banyak yang mengkritik keputusan KTM memecat Guidotti dan mengkambinghitamkannya atas penurunan performa mereka di MotoGP musim ini. “Saya tidak melihat drama apa pun atas kasus saya,” ujar manajer berusia 52 tahun itu.
Usai pengumuman pergantian tampuk kepemimpinan tim pabrikan KTM, Brad Binder menjadi pembalap tercepat pada latihan hari Jumat di Twin Ring Motegi.
Penurunan Data Saing KTM Mutlak Bukan Kesalahan Francesco Guidotti
Michael Laverty dari TNT Sports menjelaskan bahwa bos tim MotoGP tidak bertanggung jawab atas performa motor. “Pada dasarnya, biasanya mereka (manajer tim) bukan bagian dari proses teknis. Itu tanggung jawab direktur teknis tim, tim penguji, dan para teknisi. Jadi, tugas Francesco adalah menyatukan kru,” ujar Laverty.
Dia menambahkan, “Di setiap sisi garasi, ada dua tim terpisah. Kepala kru untuk Brad dan Jack Miller bertanggung jawab atas unit mereka, lalu Francesco menyatukan data dan menciptakan lingkungan di tim. Dia menciptakan keharmonisan, memulai percakapan antara teknisi dan staf ruang belakang. Tugasnya adalah berkomunikasi dengan dunia luar, publik, dan dia telah melakukannya dengan sangat baik. Sebagai titik fokus, itulah tugasnya yakni mengatur balapan akhir pekan, merencanakannya, dan menciptakan struktur. Saya rasa dia berhasil memenuhi persyaratan itu.”

Sebelumnya Jack Miller menegaskan bahwa ‘omong kosong’ jika Guidotti yang harus disalahkan atas kurangnya daya saing motor mereka di belakang Ducati dan terkadang Aprilia. “Francesco adalah pemimpin tim yang fantastis dalam hal apa yang telah dia lakukan dengan Pramac, menempatkan mereka pada posisi yang mereka miliki saat ini. Dan menurutku dengan material yang tepat, dia bisa melakukan pekerjaan yang sama di KTM,” tegas rider asal Australia itu.
Komentator TNT Sports Gavin Emmett bereaksi terhadap kata-kata Miller tersebut. “Ada sedikit sindiran terhadap KTM. Saya tidak yakin apa maksudnya,” ujar Emmett.
Bjorn Estment yang bekerja di lingkaran dalam Brad Binder, menambahkan, “Francesco adalah orang yang hebat, sejak saya tiba dia bersikap baik kepada saya. Dia berhasil melakukan pekerjaan yang luar biasa. Dia sangat terkenal di paddock bahkan sejak dulu ketika saya masih menontonnya di TV. Dia selalu tersenyum, semua orang akrab dengannya. Olahraga ini selalu berkembang dan terkadang keputusan sulit diambil. Siapa pun yang mendapatkan Francesco akan beruntung.”
Laverty menambahkan, “Tahun ini, Ducati berhasil meningkatkan performa mereka dan menemukan 0,3 detik lebih cepat yang tidak diantisipasi siapa pun di luar sana. Dengan ban Michelin baru, mereka bisa mendapatkan traksi darinya. KTM tampaknya bisa cocok dengannya, Honda juga. Sulit bagi KTM karena mereka telah mengalami kemajuan selama bertahun-tahun dan rasanya mereka telah mengambil langkah mundur, tidak sekuat tahun lalu.”
“Sulit bagi para petinggi untuk menjawab pertanyaan, mengapa Anda belum memberikan hasil yang sama seperti tahun lalu? Saya menyamakannya dengan tim sepak bola yang menyalahkan manajer jika mereka kalah. ‘Kepala Francesco harus dipenggal dan mereka menjatuhkan guillotine’,” imbuh Laverty.
Pedro Acosta berada di peringkat 5 dan Binder di peringkat 6 dalam klasemen MotoGP, ini artinya dua pembalap KTM menjadi pembalap non-Ducati teratas mengalahkan Aprilia. Namun, pabrikan tersebut gagal untuk menjadi penantang gelar tahun ini.