Home MotoGP Pecco Bagnaia : Motegi, Thailand dan Malaysia Trek Bagus untuk Saya Tapi...

    Pecco Bagnaia : Motegi, Thailand dan Malaysia Trek Bagus untuk Saya Tapi Martin Lebih Bisa Mengendalikan Balapan

    Pecco Bagnaia - Jorge Martin
    Pecco Bagnaia - Jorge Martin

    RiderTua.com – Pecco Bagnaia harus membalikkan selisih 21 poin dari Jorge Martin selama 5 seri terakhir jika rider Ducati Lenovo itu ingin memenangkan gelar dunia MotoGP ketiganya berturut-turut. Ini situasi yang bertolak belakang dengan tahun lalu, dimana rider Italia itu unggul 18 poin dari pembalap Pramac itu pada tahap yang sama. Di sisi lain, komposisi 5 seri terakhir sedikit berbeda. Musim lalu ditutup dengan balapan di Phillip Island, Buriram, Sepang, Lusail, dan Valencia. Kali ini Motegi, Phillip Island, Buriram, Sepang, dan Valencia karena Qatar kembali menjadi pembuka musim.

    Di Jepang, Bagnaia mengatakan, “Menurutku Motegi, Thailand dan Malaysia bagus untuk kami. Jadi kami memiliki tiga trek yang sangat kuat. Lalu ada GP Australia di mana Jorge sangat kuat disana, dan pertarungan antara kita berdua bisa jadi serupa di tempat-tempat seperti Thailand dan Valencia. Tapi menurutku saya berada dalam situasi di mana saya perlu lebih baik darinya. Dia sedikit lebih bisa mengendalikan balapan dari saya.”

    Pecco Bagnaia : Motegi, Thailand dan Malaysia Trek Bagus untuk Saya Tapi Martin Lebih Bisa Mengendalikan Balapan

    Di sisi lain, Jorge Martin tidak sependapat bahwa sekarang keunggulannya cukup besar untuk dicoba dan dikendalikan. “Masih ada 5 seri lagi, jadi tidak masuk akal untuk mulai berpikir tentang pengendalian. Menurutku ini lebih tentang melakukan pekerjaan dengan baik dan mengambil poin dalam setiap situasi,” ujar rider Spanyol itu membantah pernyataan Pecco Bagnaia.

    Jorge Martin - Pecco Bagnaia
    Jorge Martin – Pecco Bagnaia

    Martin meraih kemenangan ketiganya musim ini pada race hari Minggu di Mandalika akhir pekan lalu, tetapi dia kehilangan 3 p0in dari Bagnaia karena crash saat memimpin sprint race hari Sabtu. “Akhir pekan lalu luar biasa. Bahkan jika saya kehilangan beberapa poin di klasemen, saya merasa sangat baik setelah kembali menang. Karena balapan di Le Mans sulit, seperti roller coaster yang besar. Saya cukup dekat dengan kemenangan pada beberapa hari Minggu, tetapi kemudian saya melakukan kesalahan sehingga kemenangan di Mandalika benar-benar emosional,” ujar Martinator.

    Francesco Bagnaia melanjutkan, “Melihat performa Jorge di Mandalika, kami harus melihat akhir pekan itu dengan cara yang positif, meraih 3 poin di trek yang sangat cocok untuk Jorge.” Pecco juga mengungkapkan bahwa kemenangan gandanya yang sempurna di Red Bull Ring sebagai dorongan untu tampil percaya diri di Motegi yang merupakan lintasan stop and go.

    “Motegi adalah trek yang saya sukai. Trek yang lebih cocok dengan gaya balap saya dibandingkan dengan Mandalika. Kami memiliki banyak titik pengereman dan akselerasi. Jadi menurutku trek ini lebih mirip dengan Austria, yang merupakan trek yang membuat saya merasa nyaman,” imbuh murid Valentino Rossi itu.

    Namun musim lalu Jorge Martin memenangkan kedua balapan di Motegi dengan cuaca yang bertolak belakang. Sprint race cuacanya kering tapi kemudian pada balapan hari Minggu diguyur hujan deras bahkan sampai red flag. “Musim lalu hasilnya memang bagus di Motegi, tetapi situasinya berbeda. Saya bangkit dari ketertinggalan saat mencoba menyerang dan saya memenangkan sprint dan balapan hari Minggu. Prakiraan cuaca sekali lagi tidak dapat diprediksi. Jadi, ini juga akan sulit dan sangat menantang. Saya akan memberikan yang terbaik, tetapi kita lihat saja nanti,” ujar calon pembalap tim pabrikan Aprilia itu.

    Pecco Bagnaia menambahkan, “Jika hujan, yang penting bagi saya adalah fokus untuk melakukan yang terbaik. Saya tidak ingin terlalu memikirkan gelar, ini lebih tentang melakukan yang terbaik setiap balapan akhir pekan. Kami harus siap dalam setiap situasi. Menurutku performa kami bisa sangat bagus dan kami bisamulai mendapatkan lebih banyak poin dari Jorge.”

    Sementara Martin melakukan kesalahan dengan masuk ke pit di Misano 2, Bagnaia memilih bertahan di lintasan dan menang. Pembalap yang tinggal di Pesaro Italia itu mengakui bahwa mulai dari awal balapan hingga akhir dengan kemungkinan meraih gelar juara akan memacu adrenalinnya.

    “Musim lalu kami melewati garis finis dengan posisi pertama dan kedua di Motegi 2023. Kita harus sedikit mengendalikan diri dan tidak mengambil terlalu banyak risiko, tetapi kita juga harus mencetak poin. Itu salah satu hal tersulit, tetapi juga salah satu hal terhebat yang bisa dilakukan karena memberi kita banyak motivasi dan banyak adrenalin. Kita harus siap,” pungkas adik Carola Bagnaia (asisten pribadi Pecco) itu.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini