RiderTua.com – Fabio Di Giannantonio gagal finis lantaran crash pada race hari Minggu di Mandalika. Setelah melibas 9 lap, roda depannya selip usai bertarung sengit melawan Marc Marquez. “Saya masih sedikit kecewa, karena jika saya mampu menyalip beberapa pembalap dengan cepat maka saya akan mampu bersaing untuk naik podium melawan Pecco Bagnaia, Marco Bezzecchi, dan Franco Morbidelli. Saya mencoba menyelamatkan ban, tetapi pada saat yang sama saya sangat cepat. Itu adalah kesempatan yang terlewatkan,” ujar rider VR46 Ducati itu.
Namun yang lebih penting bagi Diggia saat ini adalah kondisi fisiknya. Setelah crash di Spielberg pada bulan Agustus lalu, dia mengalami masalah pada bahu kirinya. Bagaimana kondisi fisiknya menjelang balapan di Jepang? “Sulit untuk berlatih saat ini karena kami harus langsung menjalani balapan berikutnya. Kita harus terbang dankemudian berlatih dengan fisioterapis, tetapi itu belum yang terbaik yang dapat kita lakukan,” kata rider berusia 25 tahun itu.
Fabio Di Giannantonio : Motor GP24 Jauh Lebih Baik Ketimbang GP23

Di Giannantonio menambahkan, “Saya baik-baik saja, tetapi kondisi saya tidak lebih baik daripada di Indonesia. Namun akhir pekan ini kami mencoba untuk mengurangi dosis obat penghilang rasa sakit untuk melihat bagaimana reaksinya tanpa obat-obatan itu. Itu akan menjadi ujian lain bagi tubuh saya. Secara umum, rasa sakit saya sudah sedikit berkurang. Selain itu, kami berusaha melakukan yang terbaik seperti biasa.”
Usai balapan di Indonesia, Pecco Bagnaia mengatakan bahwa setelah dia bertarung melawan Marco Bezzecchi dia merasa Desmosedici GP23 memiliki keunggulan dalam hal traksi dan saat keluar tikungan sementara GP24 lebih kuat saat masuk tikungan.
“Motor kami jauh lebih buruk ketimbang motor 2024. Jika Pecco melihat hal-hal baik tentang motor kami, itu bagus. Namun ketika saya membandingkan keduanya, motor baru ini seperti berada di liga yang berbeda. Saya tidak melihat banyak hal positif dibandingkan dengan GP24. Kita dapat mengerem lebih keras dengan GP24 dan lebih mudah berbelok. Kita berada dalam posisi yang lebih baik untuk berakselerasi atau dalam hal menghemat ban. Top speednya juga jauh lebih baik. Saat ini saya melihat banyak area di mana motor ini lebih baik dibandingkan dengan motor kami,” pungkas Diggia.
Fakta GP24 Lebih baik (Versi Diggia)
- Pengereman lebih baik..
- Mudah di buat berbelok
- Akselerasi bagus
- Hemat ban
- Top Speed bagus
Tapi ingat jokinya jangan lupa di hitung..beda joki beda hasil akhirnya lo yah..😂