RiderTua.com – Pedro Acosta finis ke-2 dengan terpaut 1,4 detik dari pemenang Jorge Martin di Mandalika akhir pekan lalu. Manajer tim GASGAS Tech3 Nicolas Goyon mengatakan bahwa rookie berusia 20 tahun itu dalam performa istimewa menuju GP Jepang akhir pekan ini. Sirkuit Twin Ring Motegi memiliki pengereman yang berat, karakteristik yang cocok untuk RC16 dan juga Acosta. Tahun lalu rider asal Murcia Spanyol itu finis di posisi ketiga di kelas Moto2.
Nicolas Goyon mengatakan, “Kami baru saja memiliki waktu untuk memulihkan emosi kami setelah posisi ke-2 yang epik dari Pedro Acosta di Indonesia. Balapan terakhir dari ‘triple header’ pertama ini digelar di sirkuit Motegi yang ikonik, lay out yang sangat tidak biasa yang dikenal dengan karakter stop-and-go, dan satu-satunya sirkuit yang dihomologasikan untuk cakram rem yang lebih besar yang tersedia dari Brembo.”
Manajer tim GASGAS Tech3 : Pedro Acosta P2 di Mandalika, Dia Dalam Performa Istimewa
Manajer tim GASGAS Tech3 itu menambahkan, “Mengerem motor di sini merupakan tantangan bagi tubuh dan juga bagi mesin, tetapi itu merupakan salah satu karakteristik kuat motor kami yang telah meraih hasil baik di masa lalu. Pedro Acosta sedang dalam performa yang istimewa. Saya yakin dengan cepat dia akan menemukan jalannya di trek ini untuk mempertahankan momentumnya. Kami tidak sabar untuk melihatnya kembali di trek.”

Acosta terlihat tidak begitu antusias ketika naik diatas podium di Mandalika. Ini karena penyelidikan tekanan ban terhadapnya, dimana jika benar-benar melanggar maka akan dikenai penalti 16 detik. Namun akhirnya Acosta dan tim bisa bernafas lega mereka lolos dari hukuman tersebut karena tidak terbukti melanggar aturan tekanan ban. Penurunan tekanan ban yang dialami Acosta lantaran ada kerusakan pada pelegnya. Ini artinya dia bisa mempertahankan posisi itu dan calon pembalap pabrikan KTM itu berhasil merebut kembali peringkat 5 di kejuaraan dunia dari calon rekan setimnya Brad Binder.
Acosta mengatakan, “Menurutku Jepang akan menjadi trek yang bagus bagi kami. Di Moto2 saya selalu kompetitif di Motegi dan motor kami seharusnya bekerja dengan baik di trek ini, melihat hasil musim lalu. Kami merasa baik dan percaya diri setelah hasil yang luar biasa di Mandalika, jadi kami akan berusaha untuk mempertahankan momentum, mencoba untuk menjadi kompetitif pada hari Jumat, dan kemudian kami akan melihat peluang kami. Kami menantikan balapan di depan para penggemar Jepang.”
Sementara Acosta tengah mencari momentum, rekan setimnya Augusto Fernandez butuh sesuatu untuk bisa meningkat. “Saya sudah tidak sabar untuk balapan di Jepang karena dua balapan terakhir sangat buruk bagi kami. Saya benar-benar ingin menyelesaikan masalah kami, kembali ke motor dan merasakan sensasinya lagi,” kata Fernandez yang terpaksa mundur dari balapan di Mandalika karena masalah teknis.
Ramalan cuaca akhir pekan ini diperkirakan hujan Sabtu dan berawan pada Minggu, jadi bisa menguntungkan Fernandez setelah finis di posisi ke-7 dalam balapan utama pada 2023 dalam kondisi hujan. “Saya sangat menyukai Motegi, saya pernah meraih hasil yang bagus di masa lalu, termasuk tahun lalu di MotoGP. Jadi saya tidak sabar untuk bertemu dengan penggemar Jepang kami dan balapan di Jepang,” pungkas rider berusia 26 tahun yang tahun depan diperkirakan akan menjadi tes rider Yamaha itu.