RiderTua.com – Finis Pedro Acosta di posisi kedua MotoGP Indonesia diwarnai kecemasan, karena penyelidikan atas tekanan bannya hampir membuatnya kehilangan podium. Saat ia merayakan kemenangan di podium, menikmati cita rasa sampanye, tim Tech 3-nya bergegas di balik layar untuk membelanya dari potensi penalti 16 detik.
Masalahnya? Tekanan ban depan Acosta dinilai terlalu rendah. Peraturan MotoGP menyatakan bahwa tekanan ban tidak boleh turun di bawah 1,82 bar selama setidaknya 60% balapan. Namun, tim dengan cepat membuktikan tidak ada kecurangan yang terlibat…hanya kesalahan teknis kecil.
Podium Pedro Acosta : Diselamatkan oleh Teknik Tukang Tambal Ban Pinggir Jalan

Mekanik Tech 3 segera bekerja, mengisi tong dengan air dan merendam ban depan. Gelembung udara kecil mulai naik ke permukaan, mengonfirmasi adanya kebocoran kecil pada ban. “Uji (ban) mandi air” ini menunjukkan bahwa tekanan rendah disebabkan oleh cacat kecil yang tidak terlihat dan tidak ada hubungannya dengan pelanggaran aturan.
Setelah menunjukkan bukti ini kepada komisioner FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme), tim tersebut berhasil menyatakan bahwa masalah tersebut berada di luar kendali mereka. Hasilnya, Acosta dibebaskan dari segala tuduhan, dan posisi keduanya tetap dipertahankan. Keputusan tersebut tidak hanya melegakan Acosta, tetapi juga Jorge Martin, pemenang balapan, yang merayakan kemenangan ganda Spanyol bersama rekan senegaranya.
Terpeleset oleh Genangan Air yang Menyelamatkannya
Dalam kejadian yang menggelikan, setelah putusan resmi diumumkan, Acosta kembali ke pit dengan botol sampanyenya yang setengah penuh, tetapi terpeleset ke genangan air.. mungkin dari bak air yang menyelamatkan podiumnya! Pedro diselamatkan podiumnya oleh air dalam bak, namun hampir dicelakai oleh air dari bak yang menyelematkan podiumnya hehe.. kocak mirip Srimulat…😂