RiderTua.com – Pecco Bagnaia kembali mencuri perhatian setelah balapan MotoGP di Mandalika, tapi kali ini bukan hanya soal performanya di lintasan, melainkan juga tuduhan-tuduhan kocak dari netizen yang bikin geleng-geleng kepala. Pecco sendiri mengakui bahwa GP24 miliknya sempat bermasalah saat start, terutama di bagian cengkeraman ban belakang. Hal ini membuatnya terlempar ke posisi keenam sementara Jorge Martin melesat jauh di depan dengan motor yang sama. Menurut Pecco, masalah ini memang karakteristik GP24, di mana ia kesulitan dengan grip pada awal balapan, tetapi bisa diatasi ketika mendapatkan udara bersih saat tidak berada di belakang pembalap lain.
Tuduhan Kocak Netizen Soal Podium Pecco: Yang Paling Konyol Bikin Ngakak!

Namun, Pecco menggarisbawahi bahwa start yang baik adalah kunci untuk memenangkan balapan, dan ketidakpastian dalam performa start ini sudah menjadi masalah dalam beberapa seri terakhir. Pembalap tim Lenovo Ducati sekaligus murid dari VR46 Academy ini pun mendesak Ducati untuk segera memperbaiki masalah tersebut. “Saya butuh solusi cepat, karena dua musim terakhir saya selalu sempurna saat start. Tapi dalam empat seri terakhir sejak Aragon, start saya selalu berbeda dan seringkali buruk,” kata Pecco, yang kini tertinggal 21 poin dari Martin di klasemen.

Nah, yang bikin balapan Mandalika makin seru bukan hanya duel di lintasan, tapi juga analisa-analisa lucu netizen soal bagaimana Pecco bisa naik podium. Ada yang bilang podium ketiga Pecco adalah “hadiah” dari tiga pembalap Ducati lainnya. Siap-siap ketawa, ini dia tuduhan-tuduhan absurd yang dilempar netizen:
- Marco Bezzecchi dituduh sengaja melakukan drama salah pengereman dan melebar untuk “menghadiahkan” posisi kepada Pecco.
- Franco Morbidelli juga dianggap “mengalah” dan memberikan jalan supaya Pecco bisa melaju ke podium.
- Yang paling bikin ngakak adalah tuduhan bahwa Enea Bastianini sengaja jatuh agar Pecco bisa naik ke podium. Ini sih sudah masuk kategori teori konspirasi paling maksa, kan?
Meski terdengar konyol, para pengamat lebih sepakat bahwa perbedaan strategi ban lah yang memengaruhi hasil akhir. Bezzecchi dan Morbidelli memakai kombinasi ban soft-medium, sementara Pecco memilih kombinasi hard-medium yang lebih cocok untuk kondisi balapan Minggu yang lebih panjang di Mandalika.

Jadi, meski tuduhan-tuduhan netizen ini lebih cocok masuk acara komedi, pada akhirnya strategi dan performa di lintasan lah yang menentukan. Tapi tak bisa dipungkiri, dunia MotoGP memang selalu penuh drama… baik di lintasan maupun di kolom komentar!