RiderTua.com – Dari posisi ke-4 di grid, Pecco Bagnaia mengalami start buruk di Mandalika. Desmosedici GP24-nya melompat dan kemudian ban belakangnya spin. Tapi kemudian rider pabrikan Ducati itu dengan cepat dapat kembali menempati posisi ke-4. Start yang buruk ditambah dengan terlalu berhati-hati di lap pertama, menghentikan rider Italia itu melawan Jorge Martin untuk meraih kemenangan. Di garis finis, Pecco finis ke-3 namun posisi itu didapatnya juga berkat terjatuhnya rekan setimnya Enea Bastianini di lap ke-21.
Inkonsistensi dalam start balapan telah menjadi masalah yang mengganggu Bagnaia dalam beberapa seri terakhir. Kini rider murid VR46 Academy itu meminta Ducati untuk segera perbaikinya. “Secepat mungkin, karena dalam dua musim terakhir saya selalu sempurna saat start. Di 4 grand prix terakhir sejak Aragon, saya selalu start dengan cara berbeda dan selalu buruk,” ujar Bagnaia, yang kini terpaut 21 poin dari Martin di klasemen.
Pecco Bagnaia Meminta Ducati Memperbaiki Masalah Start Pada GP24-nya Secepat Mungkin
Francesco Bagnaia menjelaskan, “Hari ini berbeda dari kemarin. Kemarin tidak terlalu buruk. Pagi ini bagus, tetapi sore ini saya banyak wheelie dan bagian belakang saya spin. Saya mencoba melakukan start yang sama seperti kemarin, tetapi kopling bereaksi berbeda lalu saya mengalami wheelie kecil dan bagian belakang mulai berputar.”
“Saya tidak kehilangan banyak posisi, tetapi setelah start saya agak terlalu berhati-hati di lap pertama. Jadi, saya mulai kehilangan posisi dan saya sedikit kesulitan untuk mendapatkan kembali posisi tersebut. Saya cepat, kecepatan saya setelah beberapa lap sangat cepat bahkan lebih cepat dari Enea Bastianini sangat dekat dengan saya.”

“Jadi, kecepatan saya sangat-sangat kuat. Namun itu tidak cukup untuk menyalip pembalap di depan saya dengan mudah, karena saya butuh 10 lap untuk menyalip Marco Bezzecchi karena saya sangat kesulitan dengan traksi motornya. Begitu saya menyalipnya, Franco Morbidelli jauh lebih mudah disalip karena motornya sama dengan saya jadi saya tahu apa yang harus dilakukan dengan lebih baik. Selain itu saya senang karena lebih dari ini, hari ini sulit. Kami berhasil mendapatkan poin dalam balapan ini dan it’s ok,” imbuh Bagnaia.
Pada tahap awal balapan, Bagnaia dan Bastianini tampak kesulitan dengan cengkeraman belakang dimana pada satu titik turun kembali ke posisi ke-6 sementara Martin mampu melaju kencang di depan dengan GP24 yang sama. Bagnaia yakin ini adalah karakteristik GP24, yang mana di awal dia kesulitan untuk cengkeraman belakang tetapi dapat dikompensasi dengan pengereman jika mendapat udara bersih (tidak dibelakang pembalap lain). Itu artinya ‘bisa jadi’: sesama GP24 motor Pecco dan Bestia (tim resmi) tidak mengalami perubahan yang sama dengan tim satelit, namun tetap saja ada kelemahannya..
Mengenai lap awalnya yang lamban, juara dunia MotoGP dua kali itu mengungkapkan, “Bagi saya, itu karena saat kita berada di depan tanpa ada pembalap di depan, kita dapat mengimbangi kurangnya cengkeraman belakang dengan pengereman sehingga memperoleh banyak keuntungan di sana. Dan jika kita berada di belakang, kita tidak dapat mengerem dengan keras, kita tidak dapat memacu seperti yang kita inginkan, dan ban belakang mungkin belum siap.”
“Mungkin ada sesuatu dengan GP24 yang berperilaku seperti ini saat kita berada di belakang. Namun setelah lima atau enam lap, saya kembali pada kecepatan saya. Saya cukup kuat. Namun, saya melewatkan lima lap pertama,” pungkas suami Domizia Castagnini itu.