Home MotoGP Crash Enea Bastianini Mirip dengan Kesalahan Pecco Saat Jatuh 7 Hari Sebelumnya

    Crash Enea Bastianini Mirip dengan Kesalahan Pecco Saat Jatuh 7 Hari Sebelumnya

    Enea Bastianini
    Enea Bastianini

    RiderTua.com – Sebelum GP Indonesia, Enea Bastianini mengumumkan bahwa dia akan menggunakan strategi ofensif. Berada di peringkat 3 dalam klasemen dan dengan serangkaian podium yang berhasil di raihnya, rider asal Rimini Italia itu melaju dengan percaya diri ke Mandalika.

    Bastianini kembali dalam persaingan untuk memperebutkan mahkota Kejuaraan Dunia MotoGP, terlebih karena kedua pembalap teratas klasemen Jorge Martin dan Pecco Bagnaia melakukan kesalahan demi kesalahan. Dalam sprint di Mandalika, Bastianini melaju dengan salah satu gaya balap khasnya. Dia finis ke-2 hanya kalah dengan selisih 0,1 detik dari pemenang yang merupakan rekan setimnya Pecco Bagnaia.

    Enea Bastianini Crash Karena Benar-benar Melampaui Limit

    Untuk GP Indonesia, skenarionya berjalan berbeda dari yang diperkirakan Bastianini. Kali ini rider berusia 26 tahun itu yang melakukan kesalahan.. Apa yang terjadi pada Bestia merupakan replika langsung dari nasib Pecco Bagnaia 7 hari sebelumnya.

    Enea Bastianini
    Enea Bastianini

    Awalnya Bestia tidak benar-benar diperhitungkan masuk ke dalam perebutan podium dan menghabiskan waktu lama untuk berebut posisi ke-4 melawan rekan-rekannya dari Ducati yakni Marco Bezzecchi dan Franco Morbidelli. Saat lintasan sudah bersih, Bastianini melesat ke depan dengan membukukan rekor lintasan baru, tetapi berakhir di gravel dengan kecepatan tinggi lap lap ke-21.

    Dari sudut pandang Bastianini, tidak ada yang perlu dibahas mengenai insiden crash itu. “Saya berjuang keras saat itu karena saya ingin mengejar Pedro (Acosta) dengan segala cara. Pada lap dimana saya crash, saya tiba di tikungan pertama lebih cepat dari sebelumnya. Saya benar-benar melampaui limit saya,” ungkpnya.

    Pernyataan jujurnya tersebut juga menunjukkan bahwa Bastianini serius dengan strategi menyerang yang sebelumnya sudah diumumkannya. “Di awal, gap dengan Jorge terlalu besar. Saya rasa kemenangan tidak mungkin diraih hari ini, tetapi saya fokus pada posisi ke-2. Pedro selalu sedikit lebih cepat untuk waktu yang lama, tetapi pada suatu titik saya kembali mendekatinya lagi. Dan saya mengerahkan segenap kemampuan saya,” jelas calon pembalap Tech3 KTM itu.

    Mengenai crash yang dialaminya, Bestia mengatakan, “Masalahnya, saya terlalu lama menggunakan ban medium dengan sempurna. Saya kehabisan waktu. Jadi saya memacu lebih keras lagi. Begitulah seharusnya dalam balapan!” Pada lap sebelum crash, Bestia berhasil mencatatkan lap tercepat di balapan utama.

    Usai GP Indonesia, meski gagal finis Bastianini masih bertahan di peringkat 3 dalam Kejuaraan Dunia, ini juga berkat DNF-nya Marc Marquez (motornya terbakar) di Mandalika. Dengan 291 poin, kini Bestia tertinggal 75 poin dari pemimpin klasemen Jorge Martin dan 54 dari Pecco Bagnaia yang berada di peringkat 2.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini