RiderTua.com – Jorge Martin mendominasi sesi kualifikasi dengan mencetak rekor lap baru dan mengamankan pole position dalam balapan akhir pekan di Mandalika. Pada sprint 13 lap, rider Pramac Ducati itu berhasil memimpin balapan sejak awal. Namun setelah unggul hingga 0,4 detik di akhir lap pertama, kemudian rider Spanyol itu crash di tikungan 16 yang membuat rival utamanya Pecco Bagnaia mengambil alih kepemimpinan dan meraih kemenangan.
Usai crash, Martin bangkit dan kemudian finis di posisi ke-10 tanpa poin. Kini keunggulannya klasemen turun dari 24 menjadi 12 poin usai sprint race hari Sabtu. “Yah, kita semua bisa melihat saya terjatuh. Sulit untuk memahami mengapa saya mengalami crash. Saya sudah memeriksanya dan semuanya normal. Jadi, pasti ada yang perlu diubah. Saya akan memeriksanya lebih detail dan memahami untuk tidak membuat kesalahan yang sama besok,” ujar Martinator.
Jorge Martin: Dua Hari Lalu Simon Crafar Memberitahu Saya Bahwa Ada Sesuatu yang Aneh di Tikungan Itu
Sebagai informasi, ban belakang Michelin 2024 memiliki kecenderungan untuk menekan bagian depan lebih keras saat pengereman karena cengkeraman yang lebih baik. Hal ini telah menyebabkan sejumlah crash musim ini.

Namun Martin tidak yakin, jika hal itu yang menimpanya pada sprint hari Sabtu. “Saya tidak merasa berada di limit motor. Jika itu teorinya, kualifikasi bisa jauh lebih buruk. Saya merasa kualifikasi baik-baik saja dan saya juga merasa semuanya baik-baik saja dalam balapan. Saya mengalami crash dan finis di posisi ke-10 dengan menyalip 10 pembalap atau lebih. Jadi, pastinya saya harus mengubah set-up untuk beradaptasi dengan ban tetapi sekarang keseimbangannya tampak baik-baik saja,” jelas Jorge Martin.
Rider berusia 26 tahun itu menambahkan, “Selama akhir pekan saya merasa bahwa semuanya baik-baik saja dan saya mampu langsung gas pol mulai dari lap pertama. Dan selama balapan, sepertinya saya kesulitan memanaskan ban. Jadi, agak aneh. Namun setelah itu, ban bekerja dengan baik.”
Pada paruh pertama musim, Martin mengalami sejumlah crash yang kemudian dia menjelaskan bahwa crash itu terjadi saat dia menggunakan part pada GP24 miliknya yang tidak digunakan oleh pembalap Ducati lain. Namun pernyataannya berubah usai GP Jerman, ketika Martin terjatuh saat memimpin balapan dan mengatakan bahwa feeling yang dia rasakan di Mandalika pada crash hari Sabtu tidak sama.

Ada Apa dengan Tikungan 16 Mandalika?
Sekarang Martin ingin memeriksa tikungan 16 atau tikungan kedua terakhir di sirkuit Mandalika karena dia merasa kemungkinan masalah dengan aspal menjadi penyebab crash yang dialaminya. “Menurutku di bagian lintasan itu ada sesuatu yang aneh. Dua hari lalu, Simon Crafar sudah memberi tahu saya dan saya benar-benar memperhatikan tikungan itu. Saya sudah berusaha untuk berhati-hati,” ungkap rekan setim Franco Morbidelli itu. Apakah itu sugesti? percaya dan akhirnya kejadian jatuh..?
Calon pembalap pabrikan Aprilia itu mengungkapkan strateginya. “Saya bahkan terjatuh pagi ini, jadi saya benar-benar berhati-hati pada titik itu. Tapi saya tetap terjatuh. Jadi, yang pasti hal yang harus dilakukan adalah melibas tikungan itu dengan sedikit pelan dan menjaga sedikit gap, lalu memacu di sisa lintasan. Dengan aerodinamis baru, saya tidak merasa kehilangan bagian depan dan feelingku sangat bagus,” jelas Martin.
Martinator menambahkan, “Saya merasa ada bagian kecil di tikungan itu yang licin, entah di mana, karena sisa lintasannya sangat mencengkeram. Jadi, hanya itu saja. Saya akan mencoba memahami dan melihat bekas-bekas crash saya dan juga mencari tempat lain. Mungkin saya akan memeriksanya hari ini dan besok saya akan memeriksanya saat pemanasan. Setelah itu, semoga semuanya berjalan baik saat memasuki tikungan itu. Jadi, itu hanya lap itu.”