RiderTua.com – Sejak crash di GP Austria di Red Bull Ring, Fabio Di Giannantonio berjuang dengan kondisi fisiknya. Bahu yang cedera terus menguras energinya sehingga mungkin sekarang dia memerlukan tindakan operasi untuk mengendalikan masalah fisiknya.
Dalam beberapa balapan terakhir, pembalap tim VR46 Ducati itu mengeluhkan kurangnya kekuatan terutama dalam situasi yang menegangkan. “Sayangnya, saya masih kurang tenaga untuk bisa mengelola balapan. Di sprint, malah lebih parah karena tensinya lebih tinggi dan butuh banyak energi. Dan makin banyak tensi yang saya bangun dengan tubuh saya untuk bertahan, makin buruk hasilnya,” jelas Diggia.
Fabio Di Giannantonio Berharap Bisa Tampil 100 Persen di Mandalika
Meski ada kendala, Fabio Di Giannantonio berhasil mendapatkan posisi start yang bagus dengan posisi ke-8 di grid. Dalam sprint 13 lap, pembalap ganteng yang banyak dikagumi oleh penggemar di Indonesia khususnya kaum hawa itu berusaha menghindari kemunduran. Pada akhirnya, dia finis di posisi ke-9 dengan 1 poin.

Diggia adalah pembalap terakhir yang tidak mampu terkejar oleh Jorge Martin setelah crash di lap pertama dan kemudian bangkit lagi untuk melanjutkan balapan. Keseimbangan kekuatan di MotoGP saat ini, juga menunjukkan bahwa Di Giannantonio yang melemah tidak bisa lagi bertahan melawan pembalap Honda. Johann Zarco finis di posisi ke-8 unggul 1,5 detik di depan Diggia.
Rider Italia itu menjelaskan, “Sudah jelas sebelum start bahwa saya akan mengalami kendala menjelang akhir sprint. Namun saya mampu mendistribusikan kekuatan saya dengan sangat baik sehingga saya hanya mengalami masalah besar dengan energi saya di dua lap terakhir. Namun saya juga melihat sisi positifnya. Kami jelas sangat dekat dengan posisi teratas. Berharap saya beraksi di sini dengan performa 100 persen, maka segalanya pasti akan terlihat lebih baik.”
Diggia juga mengomentari rekan setimnya Marco Bezzecchi yang sempat berada di jalur untuk meraih podium dan setelah mengalami masalah dengan rem, melintasi garis finis di posisi ke-4 dalam sprint. “Kami telah menunjukkan performa yang baik sebagai sebuah tim dan kami dapat tampil lebih baik lagi di main race. Dengan ban belakang medium yang akan kami gunakan pada hari Minggu, sepanjang balapan menjadi lebih seimbang, yang sangat membantu saya untuk mengatasi tenaga saya sendiri dengan lebih baik,” pungkas Fabio Di Giannantonio.
Perhatian para penggemar di Indonesia akan terfokus pada duo tim VR46 Pertamina yakni Diggia dan Bezzecchi yang menjalani ‘balapan kandang’nya di Mandalika. Keduanya akan memberikan penghormatan kepada sponsor utama mereka dengan desain khusus dalam livery bendera nasional ‘merah putih’.