Home MotoGP Pecco Bagnaia Ungkap Rahasia Kemenangannya di Sprint Mandalika

    Pecco Bagnaia Ungkap Rahasia Kemenangannya di Sprint Mandalika

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Pecco Bagnaia mencatat 7 kali DNF pada musim 2024 (yang terakhir terjadi akhir pekan lalu di GP Emilia Romagna). Rider pabrikan Ducati itu berhasil memenangkan sprint race di Mandalika, setelah rival utamanya Jorge Martin crash di lap pertama saat memimpin balapan. Kini Bagnaia berhasil memperkecil defisitnya dari 24 menjadi 12 poin dari Martin.

    Meskipun menang dalam sprint race, Bagnaia tidak ingin memikirkan signifikansinya karena betapa cepatnya perubahan klasemen pada 2024 dan memunculkan teori tentang mengapa hal ini terjadi. “Sampai besok sore, saya tidak ingin mengatakan apa pun karena sepertinya musim ini adalah ‘kejuaraan yang penuh kesalahan’,” ujar rider asal Turin Italia itu.

    Pecco Bagnaia Ungkap Rahasia Kemenangannya di Sprint Mandalika

    Francesco Bagnaia menjelaskan, “Menurutku performa ban meningkat. Ban belakang mengalami banyak peningkatan, tetapi kami mengerem sangat keras karena ban belakang juga banyak membantu dalam pengereman. Tetapi ban depan memiliki lebih banyak masalah karena kami memasuki semua tikungan dengan lebih cepat. Jadi, performa yang ditingkatkan Michelin musim ini luar biasa. Sepanjang musim dan di semua sirkuit, kami banyak meningkatkan kecepatan. Tetapi ketika berada pada limit, mudah terjadi crash. Jadi, ini sangat penting untuk kejuaraan tetapi kami harus fokus.”

    Hasil Sprint Race MotoGP Mandalika 2024
    Hasil Sprint Race MotoGP Mandalika 2024

    BTW, saat berbicara kepada media Martin membantah teori ini. Sebaliknya dia meyakini bahwa crash yang dialaminya ada hubungannya dengan aspal di tikungan 16 sirkuit Mandalika.

    Kemenangan sprint Bagnaia terjadi setelah rider berusia 27 tahun itu kesulitan pada latihan hari Jumat di Mandalika, di mana dia berjuang untuk menyamai kecepatan Martin dan Enea Bastianini. Namun pada hari Sabtu, Pecco merasa mampu melangkah maju dalam meningkatkan kecepatan motornya. Dan dia mengatakan bahwa dirinya bisa lebih baik dari posisi ke-4 di kualifikasi jika tidak ada bendera kuning di akhir Q2.

    Murid Valentino Rossi itu menjelaskan, “Kami tahu itu bukan akhir pekan terbaik hingga balapan, tetapi kami meningkat di setiap sesi. Tetapi pagi ini kami melangkah maju, di kualifikasi saya memahami sesuatu yang tidak bisa saya selesaikan karena bendera kuning. Saya tahu bahwa performa saya bisa cukup baik untuk memperjuangkan kemenangan.”

    “Dan ketika saya melihat Jorge memasuki tikungan itu, saya berkata ‘jika dia menutup racing line itu, saya akan unggul 4 detik’ karena dia memasuki tikungan itu jauh lebih cepat dan dengan lebih banyak memiringkan motor. Namun hari ini kondisinya sangat panas, 63 derajat di aspal. Jadi menurut saya, ini adalah yang terburuk di setiap lintasan yang kami lalui, kondisi paling aneh dan paling sulit yang pernah kami coba selama balapan akhir pekan musim ini.”

    “Tidak mudah untuk tampil di Mandalika dan ketika saya melihat crash itu, saya mulai lebih cepat di tiga sektor lainnya, tetapi di sana saya sangat lambat. Jadi saya sedikit mengendalikan, saya harus memacu di tiga sektor pertama untuk mengendalikan di sektor terakhir. Dan strategi itu berhasil. Untuk besok, strategi itu tidak akan berhasil, tetapi saya senang untuk hari ini,” pungkas rekan setim Enea Bastianini itu.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini