RiderTua.com – Di Misano kedua, Pedro Acosta berhasil finis ke-5 dalam sprint race tetapi mengalami crash di race hari Minggu. Meski begitu rookie dari tim GASGAS Tech3 itu masih bisa menarik hal positif dari balapan akhir pekan GP Emilia Romagna akhir pekan lalu. Dia merasa sangat baik dengan motornya hingga dia mengalami crash di lap ke-9. Kini dia memiliki kecepatan yang kuat karena sekarang dia dapat mengimbangi pembalap tercepat.
Mengenai ekspektasinya untuk balapan akhir pekan di Sirkuit Mandalika, Acosta mengatakan, “Biasanya, trek dengan cengkeraman yang tidak terlalu kuat bagus untuk motor kami, seperti yang kami alami di Aragon. KTM selalu mencapai hasil terbaik di sana. Kami berharap motor kami juga akan bekerja dengan sangat baik di sini.”
Pedro Acosta : Mandalika dengan Cengkeraman yang Tidak Terlalu Kuat, Bagus untuk Motor Kami
GP Indonesia masuk kalender MotoGP sejak 2022. Bagaimana rasanya balapan di Mandalika sebagai rookie MotoGP? “Saya hanya melewatkan dua balapan MotoGP di sini, salah satunya adalah wet race yang kacau (musim 2022). Secara umum, tidak banyak informasi bagus tentang lintasan di balapan luar Eropa karena kondisinya banyak berubah dari satu tahun ke tahun berikutnya. Jadi semuanya agak tidak dapat diprediksi. Kami harus terbuka, ban juga telah berubah dibandingkan musim lalu,” jawab Pedro Acosta.

Dalam beberapa balapan terakhir, secara konsisten Acosta mampu bertahan di posisi teratas. Apa saja kekuatan RC16 dan di mana saja perbaikan masih perlu dilakukan? “Banyak orang ingin melihat bagian depan kami, maksud saya pada rem. Tetapi kami perlu meningkatkan traksi, kami tertinggal dari Ducati dalam hal ini. Tetapi saya cukup senang dengan motor kami. Saya perlu meningkat saat mengejar waktu, tetapi kami bagus dalam balapan,” kata pembalap berusia 20 tahun itu.
Apa yang kurang untuk bisa berada di posisi teratas? “Sejauh yang saya ketahui, kami memiliki banyak masalah kecil. Jika kami dapat menyelesaikan dua atau tiga di antaranya, kami akan jauh lebih kompetitif. Kami telah menemukan solusi untuk salah satunya. Di KTM ada 5 set-up yang berbeda, masing-masing pembalap menggunakan set-up nya sendiri. Dalam hal itu, saya fokus pada masalah saya. Namun kini kami memiliki motor yang seimbang, yang berarti kami dapat melaju kencang dalam segala situasi,” ungkap rekan setim Augusto Fernandez itu.
Di area mana kemajuan paling penting bagi seorang pemula? “Elektronik adalah hal tersulit di MotoGP. Peningkatan yang kami lakukan di area ini sangat membantu saya, kini saya dapat membalap dengan lebih presisi. Dan konsistensi, kini kami memiliki kecepatan yang konsisten untuk masuk 5 besar. Itulah sebabnya kami secara konsisten bagus dalam sesi latihan, kualifikasi, dan balapan. Bagi saya sebagai pemula, motor yang konsisten yang tidak perlu banyak diubah, itu yang terpenting. Mulai saat ini, kami dapat berkembang lebih jauh,” jawab Acosta.
Saat ini Acosta berada di peringkat 6 dalam klasemen dengan 157 poin. Seberapa puaskah dia dengan musim rookie-nya sejauh ini? “Saya senang, bisa lebih baik tetapi bisa juga jauh lebih buruk,” pungkas juara dunia Moto2 2023 itu.